TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah DKI Jakarta akan melakukan Operasi Pasar dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan Polisi pada pekan ini.
Operasi pasar ini dilakukan dalam upaya menelusuri harga barang di pasaran yang kian lama semakin tinggi. Selain itu operasi pasar ini juga diperuntukkan menyita minuman keras dan barang yang sudah kadarluarsa
Baca Juga:
“Operasi pasar dilakukan di pasar tradisional dan pasar modern, mengenai tempatnya itu nanti saja. Takut sudah diketahui operasi pasar ini sebelumnya,” ujar Kepala DInas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan Reynald Madjid, siang ini.
Reynald mengakui terjadi anomali di pasar terhadap harga-harga barang kebutuhan pokok. Pasalnya baik Menteri Pertanian maupun Menteri Perdagangan mengatakan stok barang-barang sebenarnya cukup banyak. Dan untuk itu pula kebijakan larangan impor dilakukan oleh Menteri Pertanian.
Indikasi adanya anomali harga juga dikuatkan dengan kenyataan bahwa permintaan terhadap barang-barang tersebut sebenarnya tidak mengalami kenaikan yang signifikan tetapi pergerakan harga barang tersebut malah semakin melonjak.
“Tapi coba lihat di pasar barangnya tidak laku. Ada kasus daging ayam yang dijual karena tidak laku. Saya tidak mau bilang ini permainanan pedagang. Tapi ada upaya menaikkan harga, laku tidak laku yang penting harga naik,” kata Reynald.
Reynald mencoba menelusuri mata rantai yang menyebabkan harga barang ini mengalami kenaikan. Karena disinyalir sumber kenaikan utamanya berada di pertengahan antara petani pemilik ternak dan konsumen. Namun Reynald belum mengetahui pasti apakah penyebabnya itu distributor menengah atau distributor besar.
“Penelusuruan tidak bisa dilakukan di lapangan. Kalo kami tanya ke pedagang eceran mereka bilang mereka belinya sudah naik. Kalau kami ke lapangan kami ketemu dengan pedangan eceran. Ada mata rantai pedagang yang kami tidak ketemu di lapangan. Ini yg harusnya mereka diajak berdialog. Tapi tidak boleh menuduh mereka,” tutur Reynald.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menambahkan saat dilakukan Operasi Pasar, harga minyak akan sangat murah. Ini dikarenakan jumlah perusahaan minyak di Jakarta cukup banyak. “Nanti beberapa kelurahan akan dilakukan operasi pasar,” kata Prijanto
RENNY FITRIA SARI