TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekan wilayah Bogor tidak diguyur hujan dan memasuki musim kemarau, sejumlah kecamatan di wilayah kota dan kabupaten Bogor mengalami kekeringan.
Bahkan sebagian daerah sudah mengalami krisis air bersih. "Untuk sementara sudah ada tiga kecamatan di wilayah Bogor Timur yang meminta dan memohon bantuan untuk pasokan air bersih," kata Kepala Seksie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, Kamis 25 Juni 2015.
Dia mengatakan, tiga kecamatan yang sudah mengalami kekeringan dan masyarakatnya meminta bantuan air yakni, Kecamatan Gunungputri, Kecamatan Babakanmadang dan Kecamatan Cibinong, "Memang saat ini kami baru menunggu permintaan dan permohonan air, jika ada warga yang meminta maka akan mensuplay, belum sampai tahap harus benar-benar mendrop dan suplay air karena kemarau," kata dia.
Budi mengatakan, bantuan air bersih yang disuplay tersebut diantarnya diminta masyarakat di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, karena memang lokasinya berada di perbukitan, dan masuk dalam salah satu daerah rawan kekeringan di Bogor.
"Untuk sementara kami sudah mendrop sebanyak 6 mobil tangkai air dengan kapasitas masing-masing 5 ribu liter, perhari, untuk memebuhi kebutuhan air bersih terutama bulan Ramadan ini, " kata dia.
Menurut dia, di Kabupaten Bogor terdapat sejumlah lokasi yang menjadi darerah rawan kekecingan pada saat musim kemarau untuk wilayah Bogor bagian barat yakni, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Jasinga, Lewuliang, Tamansari, Dramaga, Parungpanjang, dan Tenjo.
Untuk wilayah Bogor bagian Selatan yakni, Cijeruk, Caringin, Cigombong, dan wilayah Utara yakni Parung, Kemang dan Gunungsindur, "Akan tetapi untuk saat ini baru 3 kecamatan di wilayah Bogor Timur yang mengalami kekeringan dan meminta bantuan drop dan suplai air bersih, untuk wilayah lain belum ada permintaan" kata dia.
Agar dapat memenuhi permintaan air bersih dan mensuplay nya ke lokasi atau daerah yang mengalami kekerngan, BPBD Kabupaten Bogor bekerjasama dengan berbagai instansi daiantaranya PMI dan PDAM Tirta Kahuripan, "Suplay air kita dapat bantuan langsung dari air PDAM, dan armada pun kami dibantu oleh PMI," kata dia.
Namun, jika pada puncak musim kemarau mendatang, kebutuhan dan permintaan air bersih dari masyarakat semakin banyak, maka pihaknya akan menyewa sejumlah mobil tangki air untuk mendistribusikan air bersih, "Bila permintaan sangat besar kami akan sewa tangki air, dan siapkan bantuan logistik lainya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Dedy Sucahyono mengatakan, berdasarkan pantauan dari satlit citra menunjukan tidak ada kumpulan awan yang berfotensi hujan diatas wilayah Jawa, "Karena memasuki musim kemarau maka saya menghimbau agar masyarakat untuk lebih menghemat penggunaan air bersih dan antisipasi bahaya kebakaran," kata dia.
M SIDIK PERMANA