TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan alasan dia memilih Budi Kaliwono, menggantikan Antonius Kosasih, menjadi Direktur Utama PT Transjakarta. Ahok, panggilan Basuki, mengatakan ia terpesona oleh perkataan Budi saat menjawab pertanyaannya.
Ahok mengatakan bahwa ia sebenarnya sudah tertarik pada Budi sejak pertama kali mendengar tentang sepak terjang Budi mengelola perusahaan angkutan. Budi merupakan Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk, perusahaan yang dulu terkenal dengan angkutan Cipaganti - kini berubah jadi Mgo moda transportasi kelas premium dan Sararae di kelas standar.
"Cipaganti itu ada masalah internal, soal duit kacau balau, lalu akhirnya diambil alih investor luar negeri," kata Ahok saat ditemui di Gedung Balai Kota Jakarta, Kamis, 7 Januari 2016.
Ketika Cipaganti diambil alih oleh investor luar tersebut dan berganti, Budi dipilih sebagai salah satu petinggi dan bergabung pada Juli 2015. "Dia dipilih waktu itu karena pengalaman di otomotif," ujar Ahok. Menurut Ahok, dipilihnya Budi saat itu merupakan salah satu bukti bahwa kemampuan Budi diakui. "Logikanya sederhana, orang asing saja membajak dia, berarti profesional nih."
Setelah melihat dan menimbang track record Budi, Ahok pun meminangnya untuk memimpin Transjakarta. "Perusahaan aja bajak dia, karena itu ngapain seleksi? Aku coba bajak dia balik," ucapnya.
Ahok mengaku mulai mendekati Budi sejak akhir tahun lalu. "Katanya ada yang namanya Budi direkrut nanganin Cipaganti, gue bilang kenalin dong," katanya. Menurut Ahok, pada awalnya Budi pun sempat ragu menerima tawarannya. Sampai akhirnya Ahok sendiri yang bertemu dan mewawancarai Budi.
Ahok terkesan oleh jawaban Budi saat ia melontarkan pertanyaan dalam wawancara itu. "Saya tanya, 'kamu takut nggak kalau saya nggak jadi gubernur lagi?'," kata Ahok. Lalu, Budi pun menjawab, "Nggak Pak, kita profesional, kalau kita kerja baik dimana juga orang akan mempekerjakan saya, siapapun gubernurnya." Ahok menuturkan jawaban tersebut yang kemudian membuat dirinya terpikat. Hingga akhirnya, dia mantap menjatuhkan pilihan pada Budi.
Ketika ditanya, dengan demikian Budi lebih baik dari Kosasih, Dirut sebelumnya, Ahok mengatakan tak sepenuhnya begitu. "Nggak, Kosasih bukan jelek ya, tapi dia itu lamban. 2 tahun bus nggak dibeli, saya jadi senewen juga," ucap Ahok. Jabatan Kosasih pun akhirnya telah resmi diserahterimakan kepada Budi siang tadi, di kantor Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur.
GHOIDA RAHMAH