Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok Curiga Jakarta Banjir karena Sabotase, Ini Buktinya

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Sejumlah warga melewati banjir yang menggenangi jalan Kalibata Timur, Jakarta, 14 Februari 2016. Dikarenakan sistem drainese buruk, banjir dikawasan tersebut sudah menjadi langganan saat hujan yang mengguyur selama kurang lebih satu jam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah warga melewati banjir yang menggenangi jalan Kalibata Timur, Jakarta, 14 Februari 2016. Dikarenakan sistem drainese buruk, banjir dikawasan tersebut sudah menjadi langganan saat hujan yang mengguyur selama kurang lebih satu jam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sempat curiga terhadap genangan air yang muncul pascahujan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Setelah ada pemeriksaan, pihaknya menemukan kulit kabel dalam jumlah besar yang menyumbat aliran air di gorong-gorong dan got.

"Dulu pernah saya ditanya, apakah Jalan Medan Merdeka Selatan akan tenggelam (tergenang air)? Saya bilang tak mungkin, kecuali ada hambatan," kata Ahok, Jumat, 26 Februari 2016. Ahok sempat memperlihatkan foto gundukan kabel di sejumlah got. "Ini saya kasih kalian lihat ada tumpukan kabel di Merdeka Selatan."

BACA: Ahok Bangun Markas Polisi, Tito: Kamsia, Kamsia, Kamsia

Ahok menuturkan aliran air berjalan normal kembali saat tumpukan kulit kabel yang diperkirakan sebanyak satu truk tersebut diangkat dari got. "Kalian lihat ini, ya. Ini adalah bekas bungkus kabel yang dimasukkan ke dalam got. Soal ini perbuatan siapa, kami belum bisa ngomong," ujar Ahok.

Menurut Ahok, tumpukan kulit kabel di saluran air itu ditemukan dua hari lalu atau pada Rabu, 24 Februari 2016. Ahok mengatakan pihaknya yakin, selama semua saluran air tersambung, Jakarta baru akan tenggelam jika hujan berkepanjangan terjadi bersamaan dengan laut pasang (rob).

BACA: Ketika Ahok 'Terkena' Talak Tiga

Jika dua kombinasi penyebab banjir itu bersatu, ucap Ahok, Jakarta pasti tenggelam, karena posisi Ibu Kota 40 persen di bawah permukaan laut. Ahok pun memberi contoh kondisi pascahujan yang terjadi sejak Kamis malam kemarin hingga Jumat pagi ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Misalnya, kenapa daerah Kapuk tenggelam? Kenapa Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cilincing, tenggelam? Sebab, kalau di barat, termasuk Grogol, aliran air mau turun. Tapi laut sedang pasang, jadi tak bisa turun airnya," tuturnya.

BACA: Ahok Cuek Teman Ahok Sindir PDI Perjuangan

Banjir juga terjadi saat aliran air di Kali Angke bertemu aliran air Kanal Banjir Barat di Jakarta Barat. Ahok mengimbau masyarakat segera melapor jika melihat genangan air walau ketinggiannya 10 sentimeter. "Kami tak mau banjir terjadi, jadi kami ajarkan orang Jakarta untuk melapor."

YOHANES PASKALIS

RIDWAN KAMIL URUNG TANTANG AHOK
Diusung Tantang Ahok, Kang Emil: Ada yang Jerumuskan Saya!
5 Sinyal Ridwan Kamil Betah di Bandung, Urung Tantang Ahok?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

19 jam lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

20 jam lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

1 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

2 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

3 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024