TEMPO.CO, Tangerang - Putra angkat Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, akhirnya angkat bicara seputar kecelakaan di Jalan Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta. Raka membantah kabur setelah kecelakaan dan mabuk saat berkendara.
"Saat itu saya syok dan sempat amnesia beberapa saat," kata Raka saat ditemui di Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 11 Maret 2016.
Menurut Raka, waktu kejadian, dia sedang tertidur di samping kemudi. Honda HR-V metalik saat itu dikendarai temannya, Deni. "Waktu saya bangun, dada dan kepala saya sakit dan sempat tak ingat apa-apa," ujarnya.
Raka juga membantah saat itu ia dalam pengaruh narkoba atau minuman keras. Menurut Raka, ia dan Deni baru keluar dari bandara mau menjemput teman yang datang dari Singapura. Mereka memutuskan pulang dari bandara setelah lama menunggu kedatangan temannya itu.
Deni, teman Raka, mengaku ia memang dalam keadaan mengantuk ketika kecelakaan terjadi. "Ini murni kesalahan saya membawa mobil dalam keadaan mengantuk," tuturnya.
Beberapa saat setelah kecelakaan terjadi, Raka dan Deni mengaku panik. Mereka sempat meminta maaf kepada pengendara yang ditabrak dan meninggalkan nomor telepon. "Bukan kabur, kami hanya panik saat itu," ucap Raka.
Raka mendatangi Polres Bandara Soekarno-Hatta didampingi ibu angkatnya, Dewi Indriarti Rano Karno. "Tujuan kami datang ke sini untuk menyampaikan bahwa kami siap bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan," kata istri Gubernur Banten Rano Karno ini.
Menurut Dewi, mereka siap mengganti rugi kendaraan yang rusak karena kecelakaan tersebut.
JONIANSYAH HARDJONO