TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Pereira memberikan tanggapan mengenai surat edaran yang dikeluarkan partainya pada Jumat kemarin.
"Surat dari DPP kemarin menginstruksikan seluruh kader di DKI Jakarta tidak memberi komentar politik menyangkut pilkada, yang membuat situasi terpolarisasi," katanya di Jakarta, Sabtu, 12 Maret 2016.
Ia mengatakan partainya ingin memberi kesempatan kepada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat, melaksanakan tugas pemerintahan sampai akhir jabatan dengan baik. "Ini akan berimbas dan menguntungkan masyarakat," katanya.
BACA:
Yusril dan Adhyaksa Berjanji Tak Akan Mainkan Isu SARA
Saran untuk Partai Politik Supaya Ahok Tak Menangi Pilgub DKI
Ahok Bakal Rugi karena Tidak Mau Maju Lewat Partai?
Ahok Maju Lewat Jalur Independen, Luhut: Itu Bukan Deparpolisasi
Ia menyebutkan proses pilkada masih terlalu pagi untuk menjadi sebuah polemik yang berlebihan. Sebab, kata dia, peluang bagi setiap pihak untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta masih terbuka lebar. Menurut dia, Ahok, yang memilih jalur perseorangan, bisa saja batal. Namun ia tidak mau terlalu jauh berandai-andai. "Nanti kami malah dianggap mendoakan yang tidak baik untuk proses yang dijalani Pak Ahok," tuturnya.
Surat edaran yang ditandatangani Ketua DPP PDIP Bambang D.H. dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto itu menyampaikan beberapa poin. Salah satunya komitmen mendukung jalannya roda pemerintahan di DKI Jakarta sampai masa jabatan Ahok dan Djarot berakhir.
Poin kedua, pencalonan gubernur dan wakil gubernur adalah domain partai yang akan diputus setelah proses penjaringan dan penyaringan. Jadi kader dilarang melakukan gerakan yang dapat menimbulkan terjadinya polarisasi.
Poin berikutnya menginstruksikan seluruh kader tidak mengeluarkan pernyataan di media terkait dengan pilkada DKI Jakarta yang dapat menimbulkan situasi tidak kondusif. Bagi kader yang tidak mengindahkan instruksi, DPP akan memberi sanksi organisasi.
FRISKI RIANA