TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengakui sejumlah partai politik telah menjalin komunikasi dengannya terkait dengan pemilihan Gubernur Jakarta. "Ada. Nanti kalau saya bilang enggak ada, salah," kata Anies di rumahnya, di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan, Rabu, 21 September 2016.
Anies enggan menyebutkan partai mana saja yang berdiskusi dengannya perihal pemilihan kepala daerah DKI 2017. Dia menyebutkan hanya menjalin silaturahmi dengan para pemimpin partai politik. Mengenai kepastiannya diusung, Anies mengaku sedang menunggu keputusan itu. "Semua ada di tangan mereka yang menjadi pimpinan partai politik, biarkan mereka bermusyawarah dan kita tunggu hasilnya," ujarnya.
BACA: Puluhan Orang Datangi Rumah Anies agar Ikut Pilkada DKI
Menurut Anies, dia sering mendapat amanat dan tugas yang tidak direncanakan. Dia juga tidak pernah merencanakan namanya muncul dalam survei pemilihan kepala daerah DKI 2017. Meski begitu, jika ada warga yang hendak menyalurkan aspirasinya, Anies siap mendengarkan dan menerima kunjungan di rumahnya. "Saya katakan silakan. Saya sehari-hari juga di rumah, jadi kapan saja datang, ya, silakan," tuturnya.
Nama Anies belakangan mencuat ke publik dan masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta melalui hasil survei Poltracking Indonesia pada awal September. Elektabilitas Anies tercatat mencapai 8,92 persen. Popularitas yang dia miliki berada di peringkat keempat dengan 71,79 persen atau beda tipis dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dengan 72,82 persen.
Sejumlah partai juga diketahui tengah melirik sosok Anies untuk dicalonkan dan bersanding dengan Sandiaga Uno, yang diusung Partai Gerindra. Partai yang menimbang pencalonan Anies adalah Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
FRISKI RIANA