TEMPO.CO, Jakarta - Suryadi, 10 tahun, menangis di tengah kerumunan massa aksi damai 212 di bundaran patung kuda. Ia berkeliling kebingungan mencari keluarganya asal Pamulang, Tangerang Selatan. "Rombongan saya dari Pamulang," ucapnya saat bertemu dengan Tempo, Jumat, 2 Desember 2016.
Suryadi berurai air mata sembari memanggil-manggil nama keluarganya. Orang-orang hanya berlalu-lalang, tak peduli melihatnya menangis. Ia kemudian diantarkan ke mimbar orasi di patung kuda.
Seorang orator dari Pemuda Muhammadiyah kemudian membantunya mencari keluarga melalui pengeras suara. Orator mempersilakan keluarga Suryadi mendatangi titik orasi untuk menjemput anak itu. Tak lama kemudian, keluarga Suryadi datang.
"Terima kasih, ya, Mas," kata salah satu anggota keluarga Suryadi. Tak hanya Suryadi, sejumlah orang lain juga terpisah dari keluarganya. Dari pantauan Tempo, ada setidaknya lima orang yang meminta bantuan Pemuda Muhammadiyah melalui pengeras suara.
Banyak orang yang terpisah dari keluarganya lantaran massa pulang dalam waktu bersamaan meninggalkan Monas. Di patung kuda, massa masih berkerumun menunggu antrean. Sedangkan rombongan Rizieq Shihab dari Front Pembela Islam telah bergerak pulang melalui Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
AVIT HIDAYAT