TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan empat pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas telah merencanakan aksinya di Bekasi, Jawa Barat. Mereka bahkan sempat mengumpulkan uang untuk menyewa mobil yang digunakan untuk merampok.
"Pelaku patungan dan terkumpul Rp 4 juta," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Senin, 2 Januari 2017. Uang itu mereka gunakan untuk menyewa sebuah mobil Suzuki Ertiga warna putih dan membeli makanan.
Saat ini, kepolisian tengah mencari keberadaan mobil sewaan tersebut. "Sewa kendaraan itu dibebankan oleh Sinaga (Alfin Sinaga), sekarang sedang kita cari kendaraan itu," ujar Argo. Polisi telah memeriksa pelat nomor kendaraan tersebut, tapi ternyata pelat nomor itu palsu.
Empat pelaku perampokan Pulomas ditangkap di lokasi berbeda. Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang ditangkap di lokasi yang sama pada 28 Desember 2016. Ramlan tewas, sedangkan Erwin masih dalam perawatan karena ditembak saat penangkapan. Alfin Sinaga, yang berperan sebagai sopir, ditangkap esok harinya. Yang terakhir ditangkap adalah Ridwan Sitorus alias Ius Pane, yang berperan menggeledah rumah mewah milik korban Dodi Triono.
Argo mengatakan, dalam satu bulan, komplotan ini telah merampok di tiga tempat, termasuk Pulomas. Mereka dikenal sebagai perampok spesialis rumah mewah dan barang berharga.
"Mereka ini spesialis barang berharga, tidak untuk merampok mobil atau sepeda motor," tuturnya. Adapun barang berharga yang dibawa dari Pulomas adalah uang senilai Rp 7 juta, satu jam Rolex, dan tujuh unit telepon genggam. "Tujuh handphone dijual di Bogor.”
Dalam peristiwa perampokan di Pulomas pada 26 Desember 2016, sebelas orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter selama sekitar 17 jam. Enam orang di antaranya tewas karena kekurangan oksigen.
Mereka adalah pemilik rumah Dodi Triono; Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla (dua anak Dodi); Amel (teman Gemma); serta dua sopir pribadi, Yanto dan Tasrok. Sedangkan lima orang yang selamat adalah Zanette Kalila Azaria (putri Dodi) dan empat asisten rumah tangga, yaitu Emi, Fitriani, Santi, dan Windy.
INGE KLARA SAFITRI