TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terheran melihat kondisi banjir kanal dekat pintu air Karet, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang penuh sampah. Bahkan, Djarot mengibaratkan kondisi tersebut mirip pasar swalayan karena berisi beraneka ragam sampah.
"Kalinya seperti pasar swalayan. Semuanya ada. Di sini semuanya ada. Makanya kami siapkan keranjangnya di (mal) Season City. Mobil pengangkutnya kami siapkan," ujar Djarot saat mengecek ketinggian air di pintu air Karet, Selasa, 21 Februari 2017. Aliran air dari sini akan mengalir ke pintu air Jembatan Besi yang berada tak jauh dari mal Season City, Tambora, Jakarta Barat.
Baca: Arus Banjir Deras, Djarot Ingatkan Anak-anak Tak Main Hujan
Untuk mengantisipasi banjir akibat kondisi pintu air Karet yang terus meninggi, Djarot meminta kepada petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU) menangani luapan sampah. Sehingga, proses pengurangan titik banjir tidak terhambat.
"(Melihat) dari sini Anda bisa bayangkan. Berapa truk yang akan angkut sampah dari Season City kalau dijaring dari sana? Ini bukan hanya di Karet, tapi di mana pun. Maka untuk sampah, petugas PPSU, pasukan biru, pasukan hijau tetap main di lapangan," ujar Djarot.
Untuk mempermudah pekerjaan, Djarot juga meminta warga Jakarta untuk tidak membuang sampah ke sungai karena ingin memanfaatkan arus deras di sejumlah kali atau sungai. "Jangan dimanfaatkan cepat-cepat buang sampah. Tadi kita lihat sampahnya macam-macam ya," kata Djarot.
Selain itu, Djarot meminta warga Jakarta untuk siap-siaga selama curah hujan masih tinggi. Menurut dia, genangan banjir bisa datang secara tiba-tiba akibat pintu air Katulampa semakin tinggi ataupun akibat banjir kiriman dari hulu, yaitu Bogor dan Depok. "Kami siapkan petugas di titik mereka untuk ngungsi dan jalur evakuasi," katanya.
LARISSA HUDA