TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba High Occupancy Vehicle (HOV) Lane atau koridor khusus bus Transjabodetabek di lintasan Tol Jakarta-Cikampek telah berakhir Kamis, 3 Agustus 2017. Hasilnya, belum diketahui karena masih dalam proses evaluasi.
"Bila hasilnya positif, Kementerian Perhubungan akan membangun jalur permanennya di lintasan tol seperti koridor khusus Transjakarta. Tapi kalau gagal akan dicari solusi lain," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Handoyono, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 3 Agustus 2017.
Menurut Handoyono, koridor khusus itu merupakan sebuah terobosan para operator lalu lintas untuk memindahkan penumpang dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal. "Targetnya adalah pengurangan kemacetan dan berpindahnya pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum," kata Handoyono.
Baca: Jalan Macet, Transjabodetabek Bekasi-HI Dikawal Voorijder
Uji coba HOV Lane berlangsung sepekan pada jam kerja yaitu mulai pukul 06.00-09.00 WIB dengan trayek perdana Summarecon Bekasi - Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Selama masa operasional, kata Handoyono, HOV Lane yang digunakan Transjabodetabek hanya bagian bahu jalan tol saja. Sebanyak 9 bus yang diuji coba melalui HOV Lane itu dikawal oleh petugas vooridjer Kementerian Perhubungan melintasi bahu jalan.
Handoyono menyadari bahwa bahu jalan secara peruntukannya hanya boleh dilalui bila terjadi situasi darurat, namun pihaknya merasa perlu untuk berpartisipasi dalam program tersebut sebagai dukungan atas terobosan dalam lalu lintas sebagai solusi pengentasan kemacetan. "Kami berusaha membuat terobosan yang berdampak positif pada pengguna jalan".
HOVLane yang digarap oleh Badan Pengelola Transportasi Transjabodetabek (BPTJ) itu menyasar badan jalan tol Jakarta-Cikampek mulai dari Bekasi Barat dan keluar di GT Cawang Jakarta.
ANTARA