TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kesal dengan pengelola Taman Impian Jaya Ancol, PT Pembangunan Jaya Ancol, yang belum kunjung memberikan akses cuma-Cuma untuk masyarakat yang hendak berkunjung ke pantai Ancol.
“Saya sudah menggagas untuk membebaskan akses pantai Ancol secara cuma-cuma bagi pengunjung,” kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat, 15 September 2017. Menurut Djarot, seharusnya pengunjung hanya dikenakan biaya parkir setiap kali masuk kawasan Ancol. “Sementara pejalan kaki bebas memasuki pantai Ancol,” ujar Djarot.
Baca: Warga Jakarta Utara Tuntut Akses Masuk Gratis Ke Pantai Ancol
Djarot menuturkan, dengan cara memberikan akses pantai Ancol secara cuma-cuma, maka Pasar Seni di sana bisa hidup. Namun, Djarot berharap pemanfaatannya tetap dikontrol agar tidak kumuh. “Saya masih menunggu pembenahan dari pengelola,” ucap Djarot.
Djarot meminta kepada pengelola Ancol untuk membenahi sistemnya. Djarot menawarkan dua pilihan, yakni menerapkan sistem cashless atau akses pantai Ancol dibuka secara cuma-cuma. Menurut dia, masyarakat butuh kepastian dan transparansi atas uang yang dibayar kemudian tercatat.
"Makanya kami dorong semua pelayanan pakai cashless. Sekarang kan belum tho, kecuali kalau masuk di wahana, itu gampang kontrolnya," ujar Djarot. Pernyataan Djarot tersebut keluar setelah sejumlah orang dari Gerakan Rakyat Jakarta Utara (GRJU) menuntut akses gratis pantai Ancol transparansi pengelolaan Ancol kemarin.
"Sekarang bayangkan kalau masuk ke Ancol itu, cuma dihitung bayarnya dan masih belum cashless. Bagaimana menghitung, bagaimana pertanggung jawabannya," ujar Djarot.
Baca juga: Didemo Warga Jakarta, Djarot Setuju Akses Pantai Ancol Gratis
Saat ini, kata Djarot, setiap pengunjung masih mengakses kawasan Ancol secara manual, yaitu dengan menggunakan karcis. Hal tersebut dinilai Djarot sebagai cara yang kuno. Djarot berharap akses masuk kawasan Ancol bisa pakai sistem non-tunai. “Sana seperti yang sudah diterapkan di Monumen Nasional (Monas),” ujar Djarot.
LARISSA HUDA
