TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Kepolisian RI Komisaris Besar Agus Prayitno mengatakan John Refra Kei harus disuntik insulin setiap hari untuk menstabilkan kadar gula darahnya. Agus mengatakan tindakan tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit diabetes yang sudah lama diidap John Kei.
“Harus disuntik setiap hari karena dietnya tidak teratur,” kata Agus saat dihubungi pada Senin sore, 5 Maret 2012.
Agus mengatakan salah satu faktor yang membuat John Kei lama dirawat inap adalah penyakit diabetesnya. Ditambah lagi, kata Agus, John tidak menjaga makanannya dengan teratur. Makanan yang mengandung gula ia lahap juga.
“Suka ada yang bawa-bawa makanan saat membesuk. Dietnya jadi tidak teratur, padahal harus dijaga makanannya bebas gula,” kata Agus.
Setelah dirawat inap selama dua pekan lebih hari ini tim dokter menyatakan John Kei sudah boleh keluar dari rumah sakit. “Tadi pagi kami rapat dan menyatakan John Kei sudah bisa rawat jalan,” katanya.
Agus mengatakan tim dokter sudah mengatasi kaki John Kei yang cedera setelah diterjang peluru dari pistol polisi yang menangkapnya. Ada dua pen platina yang dipasang dokter di kaki kanan John untuk mengatasi tulang betisnya yang patah. Gula darahnya juga berangsur-angsur stabil.
Penyidik kepolisian, kata Agus, sudah bisa menjemput John Kei dan membawanya ke markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Atau, jika polisi menghendaki, penyidik juga bisa memeriksa John di rumah sakit. “Kami sudah kirimkan suratnya,” ujar Agus.
ANANDA BADUDU
Berita lain:
Sidang Praperadilan John Kei Dijaga Ketat
Diabetes 'Sandera' Pemeriksaan John Kei
Polisi: Kelompok John Kei Belum Datang ke Jakarta
Hoax, Isu Kedatangan Kelompok Kei ke Jakarta
Kekuatan Besar di Balik Gangster Kei
Peluru itu Ternyata Tembus Kaki John Kei
Sakit Hati, Kacang Lupa Kulit dan Kasus John Kei
Daud: John Kei Pernah Ancam Ayung 3 Kali
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
45 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
48 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya