TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Timur menangkap tersangka pembacok pengamen, Saiful, sekitar pukul 22.00, Senin, 6 Agustus 2012. Mereka adalah Maryadi alias Yadi, 38 tahun, dan Ahmad Dzaenal, 19 tahun.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Timur Dian Perri, mereka adalah pengamen yang cekcok dengan sesama pengamen, pada 30 Juli lalu.
"Mereka enggak melawan. Yang pertama ditangkap di rumahnya di Halim. Yang kedua ditangkap di rumah neneknya di Cimanggis, Depok," kata Dian.
Yadi tinggal di Jalan Asri RT 09/RW 07 Nomor 6 Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur. Tersangka kedua, Ahmad Dzaenal adalah warga Jalan Asri RT 09/RW 07 Nomor 21, juga tinggal di Kelurahan Halim Perdanakusuma.
Kepada polisi, Yadi mengaku membacok korban. Adapun Dzaenal memukul korban. Keduanya kini diamankan di Polsek Makasar. Mereka diancam Pasal 170 KUHP dengan ancaman di atas 10 tahun penjara.
Menurut Dian, peristiwa itu bermula saat adik korban, Fajar, mengadukan perselisihannya dengan pelaku. "Fajar kemudian menceritakan apa yang ia alami ke Saiful," kata Dian.
Saiful yang tidak menerima perlakuan atas adiknya kemudian mengambil golok. Keduanya kemudian mencari Yadi dan Dzaenal untuk ditantang berkelahi.
Keempatnya pun bertemu dan baku hantam. Namun, dalam perkelahian itu, Saiful justru tersabet golok. "Tetapi belum diketahui apakah korban disabet senjata tajam yang ia bawa sendiri setelah senjatanya itu direbut oleh tersangka atau disabet oleh senjata yang memang sudah tersangka siapkan dahulu," kata Dian.
Sementara satu senjata tajam telah diamankan sebagai barang bukti bersama hasil visum korban dan satu unit sepeda motor.
Setelah korban terkena bacokan, perkelahian kemudian dihentikan dan korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit UKI untuk mendapatkan perawatan. Namun, sesampainya di sana, nyawa korban tidak terselamatkan. Dia tewas di rumah sakit.
