Ini Pengakuan Tersangka Perusak Kantor Tempo

Reporter

Senin, 18 Maret 2013 17:14 WIB

Wahyu (33) dan Danu (28) tersangka penyerangan dan pengerusakan kantor Tempo di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (17/3). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -- Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka lain perusak kantor Tempo di kompleks Kebayoran Center, Jakarta Selatan, pada Jumat malam pekan lalu. Tiga tersangka, yaitu Febriatna, Aditya, Fauzi Hidayatullah, ditangkap di Gunung Karang, Desa Cirodok, Pandeglang, Banten. Sedangkan Dodi alias Coki, yang diduga hanya ikut "ngumpul bareng", ditangkap di rumahnya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Febri, Adit, dan Fauzi mengakui jika penyerangan pada Jumat malam lalu terjadi karena mereka dalam kondisi mabuk. "Kami khilaf, karena pengaruh minuman," kata Fauzi alias Oji kepada Tempo, Senin, 18 Maret 2013.

Febri membenarkan pernyataan Oji. Menurut dia, kejadian itu terjadi secara spontan dan mereka tak berniat menyerang ke kantor Tempo. Karena kondisi mabuk, pertengkaran salah satu di antara mereka dengan awak Tempo menyulut emosi. "Enggak ada niat gimana-gimana. Respon cepat saya doang, takut adik saya Adit kenapa-kenapa," kata pria berusia 23 tahun ini.

Febri berusaha menceritakan kejadian malam itu berdasarkan ingatannya. Menurut dia, Jumat malam pekan lalu dia dan teman-temannya sedang berkumpul dan mengadakan pesta bakar ayam untuk menyambut salah satu kawan mereka yang baru keluar dari rumah sakit. Tak ketinggalan beberapa botol "minuman" jadi teman santapan malam itu. Lokasi kongkow itu memang tak jauh dari belakang kantor Tempo.

Dalam keadaan mabuk, Febri mengaku hanya ingat ketika melihat Aditya, adik kandungnya, perang mulut dengan beberapa orang Tempo yang posisinya terpisah dengan tembok. Tak terima, ia bergegas ke rumah Fauzi alias Oji yang tak jauh dari kantor Tempo. "Saya balik dulu ke rumah Oji, saya ambil "barang", lalu saya balik lagi. Saya takut adik saya diapa-apain," kata dia.

"Saya ngaku labil, terpengaruh minuman, pikirannya negatif macam-macam," kata pria yang pernah menjadi tetangga Oji ini sebelum pindah karena telah berkeluarga.

Oji menambahkan, "Kami kagak sadar, membabi-buta, maen sabet aja. Maafin kami. Saya kapok. Enggak bakalan minum-minum lagi," kata pria yang bekerja sebagai tukang ojek ini sembari menitikkan air mata. (Lihat: VIDEO Perusakan Kantor Koran Tempo di sini.)

MUNAWWAROH

Baca juga:
EDISI KHUSUS Hercules dan Premanisme

Perhatikan Contra Flow di Tol Cawang-Rawamangun

Polisi Tembak Mati Polisi Gadungan

Dianiaya Ibu Tiri, DLR Alami Pendarahan Otak

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

44 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

48 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya