TEMPO.CO , Jakarta: Para pelaku penyerangan kantor Tempo, Jumat 15 Maret 2013 malam pekan lalu, mengakui perbuatannya. Mereka menyerang dengan senjata tajam berupa pedang samurai atau katana dan parang, serta tongkat dan rotan.
Seorang tersangka, Fauzi Hidayatullah, mengaku jika dua barang bukti berupa samurai dan parang yang mereka gunakan adalah miliknya. "Buat jaga-jaga di rumah, karena banyak maling," kata dia kepada Tempo, Selasa, 19 Maret 2013.
Menurut pria yang biasa disapa Oji ini, banyak maling yang berkeliaran di sekitar rumahnya. Beberapa rumah tetangganya sering kehilangan jemuran dan bahkan pernah ada yang kehilangan motor. "Makanya saya simpan, buat jaga-jaga anak-istri," kata pria yang rumahnya tak jauh di belakang kantor Tempo.
Saat penyerangan, Oji mengakui memegang parang dan menghancurkan kaca lobi kantor Tempo. Selain dia, ada pula Febriatna yang memegang samurai dan Aditya memegang tongkat dan rotan. "Saya khilaf, karena mabuk dipengaruhi minuman beralkohol. Saya minta maaf," ujar pemuda berusia 23 tahun yang mengaku bekerja sebagai tukang ojek ini.
Baru dua hari setelah penyerangan kantor Tempo Jumat malam pekan lalu, Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat tersangka lainnya. Tiga tersangka utama, yaitu Febriatna, Fauzi Hidayatullah, Aditya, ditangkap di Gunung Karang, Desa Cirodok, Pandeglang, Banten. Sedangkan Dodi alias Coki ditangkap di rumahnya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hingga kini, polisi sudah menangkap tujuh tersangka penyerang kantor Tempo.
(Topik Terhangat Tempo.co:Krisis Bawang || Hercules Rozario || Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)
MUNAWWAROH
Berita Terkait
Penyerang Kantor Tempo Menangis dan Minta Maaf
Ini Pengakuan Tersangka Perusak Kantor Tempo
Polisi Tangkap 4 Penyerang Lain Kantor Tempo
Polisi: Penyerangan Tempo Tak Terkait Pemberitaan
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
45 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
48 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya