151 Bandit di Jakarta Barat Ditangkap  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Rabu, 17 September 2014 14:24 WIB

Petugas Unit Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menunjukan barang bukti narkoba berupa sabu, pil estasi dan ganja di lapangan Polsek Metro Palmerah, Jakarta, (13/9). Narkoba senilai 4 Miliar rupiah tersebut didapat dari 12 kasus dengan menangkap 12 orang tersangka. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepuluh hari terakhir polisi membekuk ratusan bandit di Jakarta Barat. (Baca: 34 Polisi Jakarta Barat Konsumsi Narkoba)

Kepala Polisi Resort Jakarta Barat Komisaris Besar Fadil Imran mengatakan ratusan orang itu ditangkap dengan tuduhan mengedarkan narkoba, melakukan pencurian dengan kekerasan, mencuri kendaraan bermotor, berjudi, dan bertindak premanisme.

"Dalam sepuluh hari terakhir ini kami bekerja cukup keras," ujarnya saat ditemui di Polres Jakarta Barat, Jalan Letjen S. Parman, Rabu, 17 September 2014.

Polisi, kata Fadil, menangkap 151 preman di beberapa titik di Jakarta Barat. Di antaranya di Grogol, Slipi, Cengkareng, dan Jalan Gajah Mada. Para preman itu kerap memeras pengguna jalan dan warga sekitar.

Dari jumlah preman yang terjaring, polisi hanya memenjarakan 40 orang saja. "Sisanya, kami tak punya bukti," kata dia. Setelah mendata profil para preman dan memotret wajahnya, 111 preman lainnya mereka lepaskan. (Baca: Ini Musabab Puluhan Polisi Pakai Narkoba)

Selain menangkap bandit yang terkait premanisme, polisi juga menangkap 26 orang yang diduga mengedarkan narkoba. Menurut Imran, 26 orang itu ditangkap dengan dasar 25 kasus yang diselidiki selama sepuluh hari. Dari kasus-kasus itu, polisi menyita barang bukti berupa 42,6 kilogram ganja, 2,6 kilogram sabu, 899 butir ekstasi, dan 304 butir narkoba jenis H-5.

Setelah dihitung, jumlah barang dagangan mereka memiliki nilai hingga Rp 4 miliar lebih. "Mereka adalah sindikat dalam negeri dan internasional," kata Imran.

Dalam kasus pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaraan bermotor, polisi menetapkan 18 orang sebagai tersangka. Para tersangka diciduk dengan barang bukti sebelas unit ponsel hasil pejambretan, kunci letter T, sejumlah senjata tajam, dan 39 motor hasil curian.

Imran mengatakan para pencuri itu kerap membongkar kaca spion kendaraan yang terparkir. Pada tengah malam, mereka merampas barang berharga pengendara motor, seperti ponsel, dompet, dan lainnya.

PERSIANA GALIH

Berita Terpopuler:
Bogor Akan Terapkan Sehari tanpa Kendaraan Pelat B
Ahok Diminta Jelaskan Penggusuran di Kampung Pulo
Bandung Macet, Ridwan Kamil Datangi Ahok
BNN Temukan Ladang Ganja Gunung Gede

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

45 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

49 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya