Jakarta Barat Gelar Razia Preman  

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 19:53 WIB

Ilustrasi preman. Frontpagemag.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menangkap 103 terduga preman yang berkeliaran di Jakarta Barat. Razia itu merupakan operasi rutin yang disebut Operasi Cipta Kondisi. “Ada anak punk, preman, tunawisma," kata Kepala Bagian Humas Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Polisi Herru Julianto, Senin, 12 Januari 2015. (Baca:Lima Titik Rawan di Jakarta Utara dan Barat)

Menurut dia, polisi bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 0503 Jakarta Barat dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjaring orang-orang yang dianggap meresahkan warga. Herru mengaku menerima banyak laporan dari warga mengenai premanisme di wilayah kerjanya. "Kebanyakan laporan yang masuk ke pos pantau itu soal pengamen yang memaksa, bahkan mengancam," ujar Herru.

Dari hasil razia yang dilakukan delapan kepolisian sektor di wilayah Jakarta Barat, Polsek Tambora menangkap 28 orang, Polsek Kalideres 19 orang, Polsek Kembangan 16 orang, Polsek Tanjung Duren 11 orang, Polsek Palmerah 9 orang, Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Tamansari masing-masing 8 orang, serta Polsek Cengkareng 4 orang. (Baca juga: Polisi Tangkap 44 Preman Monas dan Senen)

Herru melanjutkan, ratusan orang itu akan diperiksa lebih lanjut untuk dilihat apakah terlibat tindak pidana, seperti penjambretan atau pencopetan, atau tidak. Hanya yang terbukti terlibat yang akan diproses lebih lanjut. Sebab, Heru melanjutkan, tak semua yang terjaring razia terbukti preman. Beberapa di antaranya adalah pengamen dan tunawisma. "Kalau tidak terbukti, akan langsung dimasukkan ke panti sosial di Kedoya," ujarnya.

Namun, Herru menambahkan, ada beberapa di antara mereka yang ditangkap ketika mengamen dengan cara mengintimidasi dan menggedor-gedor kaca mobil. “Atau memaksa penumpang untuk memberi uang," katanya. Ia berharap operasi ini dapat menciptakan keamanan dan kenyamanan di tengah masyarakat. (Baca juga: Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit)

DINI PRAMITA

Berita Lainnya:
Adian Mau Pinjam Di Balik 98, Lukman Sardi Marah
Anak Buah Susi Tangkap 3 Kapal Pelaku Transhipment
Garuda Hentikan Penerbangan Rute Denpasar-Brisbane
Galau Profesi? Ini Tipsnya

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

44 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

47 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya