MISTERI AKSEYNA UI: Sepatu Rusak Tuntun Polisi ke Pembunuh  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 5 Juni 2015 07:25 WIB

Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya membentuk tim satuan tugas khusus untuk memecahkan misteri tewasnya Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat. (Baca juga: Kasus Akseyna UI: Misteri Jibril dan 5 Orang di Kamar Ace)

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Khrisna Murti, menjelaskan kasus tersebut semakin menunjukkan titik terang. "Kami sedang mengerucut kepada pelakunya," ujar Khrisna di kantornya, kamis 4 Juni 2015.

Khrisna menambahkan, polisi meyakini Akseyna dimasukkan oleh pembunuhnya dalam keadaan tak sadarkan diri ke Danau Kenanga di Kompleks UI. Ada dua bukti yang menunjukan hal tersebut. Pertama, ujung belakang sepatu milik Akseyna rusak. (Baca: MISTERI KASUS AKSEYNA: Kenapa UI Terkesan Menutup Diri?)

Kerusakan tersebut, kata Khrisna, diduga terjadi karena Aksyena diseret saat dibawa ke dekat Danau Kenanga lalu ditenggelamkan. Bukti kedua adalah luka yang ada di wajahnya. "Itu diduga akibat penganiayaan," ujar Khrisna. (Baca: Kasus Akseyna UI: Gerak-gerik Jibril dan Dua Saksi Kunci)

Sudah lebih dari dua bulan sejak jenazah Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015. Sempat muncul dugaan mahasiswa itu bunuh diri karena ditemukan surat wasiat di kamarnya. Belakangan, polisi menmukan bukti-bukti lain yang justru mengerucut pada dugaan pembunuhan.


Keluarga Ace, panggilan akrab Akseyna, menduga pembunuh bukan dilakukan satu orang, melainkan sejumlah orang. "Ace berpostur tinggi-besar dan susah untuk ditaklukkan oleh satu orang," kata Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna, kepada Tempo. (Baca juga: MISTERI AKSEYNA UI: Dua Jejak Ditinggalkan Sang Pembunuh)

Mardoto berujar, anaknya memiliki tinggi sekitar 175 sentimeter dengan badan kekar, sehingga untuk mengalahkan Ace perlu beberapa orang. Dia mencurigai pembunuh anaknya orang yang dekat dan mengenal korban.


Apalagi, menurut Amrdoto, berdasarkan fakta yang ditemukan polisi, untuk menyeret Ace ke Danau Kenanga di kompleks Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, diperlukan tenaga yang lebih besar ketimbang bobot Ace. (Simak: PEMBUNUH AKSEYNA UI: Orang Dekat dan Bukan Pelaku Tunggal?)


Berdasarkan analisis keluarga, ucap Mardoto, kematian Ace kemungkinan bersifat skenario tingkat tinggi atau high crime. Indikasi ini lantaran ditemukan adanya rekayasa surat wasiat dan kekerasan fisik. Namun Mardoto menyerahkan kasus ini kepada polisi.

NINIS CHAIRUNNISA


Baca
Wanita Ini Puasa Senin-Kamis Agar Kasus Akseyna Terungkap
Ungkap Kasus Akseyna, Alibi Para Saksi Akan Diteliti Lagi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

10 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

10 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

22 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

23 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

1 hari lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya