TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan kematian Akseyna Ahad Dori, 18 tahun, akibat dibunuh tampaknya semakin menguat. Polisi meyakini Akseyna kemungkinan ditenggelamkan dalam keadaan tidak sadar ke dalam Danau Kenanga di kompleks Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. (Baca: MISTERI KASUS AKSEYNA: Kenapa UI Terkesan Menutup Diri?)
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan ada dua bukti yang menunjukkan adanya pembunuhan dalam kasus tersebut. "Ujung belakang sepatunya rusak," ucap Khrisna, Kamis, 4 Juni 2015.
Kerusakan tersebut, ujar Khrisna, diduga terjadi karena Akseyna diseret saat dibawa ke dekat Danau Kenanga. Lalu korban ditenggelamkan pelaku. Bukti kedua adalah luka yang ada di wajahnya. "Luka ini diduga akibat penganiayaan," tuturnya. (Baca juga: Kasus Akseyna UI: Misteri Jibril dan 5 Orang di Kamar Ace)
Untuk memastikan hal itu, dia mengaku pihaknya masih melakukan penyidikan dengan membentuk tim satuan tugas khusus guna memecahkan misteri tewasnya mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI itu. Tim ini terdiri atas Satuan Reserse Kriminal Polres Depok dan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. "Kami sedang mengerucut ke pelakunya," katanya.
Sudah lebih dari dua bulan sejak jenazah Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga pada 26 Maret 2015. Sempat muncul dugaan bahwa mahasiswa itu bunuh diri, karena ditemukan surat wasiat di kamarnya. Namun belakangan, polisi menemukan bukti-bukti lain yang mengerucut pada dugaan pembunuhan. (Baca: Kasus Akseyna UI: Gerak-gerik Jibril dan Dua Saksi Kunci)
NINIS CHAIRUNNISA
Baca
Wanita Ini Puasa Senin-Kamis Agar Kasus Akseyna Terungkap
Ungkap Kasus Akseyna, Alibi Para Saksi Akan Diteliti Lagi