"Kami akui memang meningkat tapi jumlahnya tidak siginifikan," kata Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, di kantornya, Jakarta (26/2).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jakarta Utara, jumlah rumah tangga sasaran tahun 2008 mencapai 53.182 rumah tangga. Sementara tahun ini meningkat menjadi 54.827 rumah tangga.
Menurut Bambang, kenaikan itu lebih disebabkan terjadinya krisis global yang diikuti banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja. Tingginya angka rumah tangga sasaran, kata dia, juga karena banyaknya pendatang yang mencoba mengadu nasib di Jakarta.
Jakarta Utara, tambah Bambang, memiliki sumber daya alam laut dan kawasan industri yang menjadi faktor pendorong datangnya para pencari nafkah. "Ini yang digemari pendatang untuk mengadukan nasibnya di kota metropolitan," ujar Bambang.
Jumlah rumah tangga sasaran di Jakarta Utara merupakan yang paling tinggi dibanding wilayah lain di DKI Jakarta. Jakarta Selatan sebanyak 10.602 rumah tangga sasaran, Jakarta Timur 50.856 rumah tangga sasaran, Jakarta Pusat 26.531 rumah tangga sasaran, Jakarta Barat 37.194 rumah tangga sasaran, dan Kepulauan Seribu 651 rumah tangga sasaran. Total jumlah rumah tangga sasaran di Jakarta adalah 180.660.
TITO SIANIPAR