TEMPO.CO, Bekasi - Kapten TNI-AD (Purn) Suwarno mengalami patah tulang dalam proses eksekusi paksa yang dilakukan oleh ratusan prajurit TNI Angkatan Udara terhadap lahan dan rumahnya di Jalan Raya Pondok Gede Nomor 39 RT 02 RW 01, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa, 4 Desember 2012.
"Ayah saya patah tulang, dipukul dan diinjak-injak anggota TNI AU," kata Hesty Dimalia, 22 tahun, putri Suwarno, saat dihubungi Tempo, Selasa siang. Namun Hesty belum menjelaskan bagian tubuh mana yang patah. Selain Suwarno, kakak kandung Hesty, Hery Wibowo, yang juga merupakan anggota satuan TNI Angkatan Darat, luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Menurut dia, bentrokan tersebut terjadi akibat masalah perebutan lahan milik orang tuanya dengan aparat TNI AU di Jalan Raya Pondok Gede Nomor 39 RT 02 RW 01. Lahan seluas 1.574 meter persegi itu pun telah menjadi sengketa sejak empat tahun belakangan.
Ia menjelaskan, penyerangan ratusan anggota TNI AU ke kediamannya terjadi sekitar pukul 9 pagi. Bentrok TNI AU dengan aparat TNI AD terjadi lantaran ayah dan kakak kandung Hesty merupakan anggota TNI AD. "Ratusan anggota TNI AU itu tiba-tiba menyerang, ayah dan kakak saya coba menghalau," ujar Hesty.
Saat ini, Hesty tengah mencari pertolongan untuk perawatan ayahnya ke rumah sakit terdekat. Menurut dia, bentrokan itu berakhir sekitar beberapa jam kemudian. Namun ia belum bisa menjelaskan detail masalah sengketa lahan tersebut.
MUHAMMAD GHUFRON
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi