TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pedagang yang menyewa stan di arena Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan, Jakarta Pusat, menuntut uang mereka dikembalikan. Alasannya, penyelenggara tidak sungguh-sungguh menggelar kegiatan itu sehingga pengunjung sepi dan pedagang mengalami kerugian. "Nyaris tak ada pengunjung yang datang," kata Linda, seorang pedagang, Jumat, 5 Juni 2015.
Menurut Linda, dia menyewa dua stan di Blok J arena PRJ Senayan. Dia membayar Rp 2 juta untuk satu stan. "Jangankan untung, balik modal saja tidak," ujar Linda. Karena itu, Linda dan para pedagang di tempat tersebut menuntut uang mereka dikembalikan.
Linda mengatakan memang tidak semua pedagang mengalami kerugian. Mereka yang mendapat tempat di blok bagian depan cukup ramai didatangi pengunjung. Stan-stan pada bagian depan memang diisi para sponsor. "Untuk Blok J, Blok I, Blok M, dan Blok N sepi," tuturnya.
PRJ Senayan digelar PT Pradana Grasindo Convex. Mereka mengklaim mendapat izin dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Namun belakangan diketahui bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak tahu soal acara ini. Ahok sempat berkata acara itu tak punya izin, tapi kemudian dia memakluminya karena melibatkan para pelaku UKM Jakarta.
Penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta di Senayan, Jakarta Selatan, sepi pengunjung sejak hari pertama dibuka. Luasnya tempat perhelatan di Parkir Timur Senayan membuat acara tersebut seolah kosong melompong.
Situasi di area pameran pun mirip dengan suasana pusat perbelanjaan yang baru saja dibuka: sepi pengunjung. Tidak banyak stan atau tenda pedagang yang melayani pengunjung. Beberapa pedagang tampak asyik bermain ponsel lantaran tak dihampiri pengunjung.
Pedagang lain yang mengeluhkan sepinya PRJ Senayan adalah Mukhlis Farid, 38 tahun. Pedagang baju dan cendera mata itu mengaku belum mendapatkan satu pun pembeli. Meski beberapa kali didatangi pengunjung, belum ada yang membeli dagangannya.
"Padahal kalau di toko sehari bisa dapat Rp 100-200 ribu," kata pedagang yang sehari-hari berdagang di ITC Cempaka Mas itu. Barang dagangan Mukhlis pun terlihat masih cukup banyak di dalam stan berukuran sekitar 2 x 2 meter tersebut. "Ini bawa banyak dari kemarin, tapi tidak berkurang."
NINIS CHAIRUNNISA