TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga indekos tempat Akseyna Ahad Dori--yang tinggal di kamar 208 Wisma Widya, Edi Sukardi, mengaku tidak mengizinkan Achmad Jibril masuk ke kamar Akseyna pada Jumat, 27 Maret 2015, atau sehari setelah Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga, kompleks Universitas Indonesia.
"Saya tidak mengizinkan. Jibril yang meminta kunci. Itu yang menjadi permasalahannya," kata Edi saat mendatangi Kepolisian Resor Depok untuk memberikan kesaksian, Senin malam, 8 Juni 2015. (Baca: Ini Tiga Faktor Kasus Akseyna UI Sulit Diungkap)
Edi berujar, Jibril tiba-tiba datang dan masuk setelah meminta kunci tanpa ada orang di dalamnya. Karena pada Jumat itu kondisi kamar Akseyna berantakan, Edi meminta Jibril membereskan kamar temannya tersebut pada Minggu, 30 Maret 2015.
Menurut Edi, saat datang untuk membereskan kamar dan diminta menginap itulah, Jibril menemukan secarik kertas tertancap di paku pada tembok kamar Akseyna. Padahal setiap penghuni kos tidak diperbolehkan menancap paku di tembok karena dapat merusak. "Kalau saya tahu, saya marahi," ujarnya. (Baca: Kasus Akseyna, Rektor UI Lindungi Mahasiswa yang Jadi Saksi)
Edi mempercayakan Jibril untuk merapikan kamar Akseyna karena Jibril dianggap teman yang paling dekat dengan mahasiswa UI itu. Bahkan, pada Minggu, 22 Maret 2015, sebelum ditemukan tewas, Akseyna izin untuk menginap di tempat kos Jibril. "Akseyna kalau nginep izin. Minggu malam Senin sebelum meninggal, dia nginep ke rumah Jibril," tutur Edi.
Yang menjadi masalah lagi, menurut Edi, tulisan yang ditemukan Jibril bukan diberikan ke polisi, tapi malah ke ayah Akseyna. Saat itu Edi belum menduga bahwa jasad yang ditemukan di Danau Kenanga adalah salah satu penghuni kos yang dia jaga. (Baca: UI: Kematian Akseyna Unik dan Susah Disimpulkan)
Saat tahu Akseyna meninggal, Edi menduganya bunuh diri. Sebab, polisi juga awalnya menduga Akseyna bunuh diri. Belakangan, dari sejumlah bukti yang ditemukan, polisi menyebutkan Akseyna tewas dibunuh, dengan sejumlah bukti dan keterangan para ahli yang ikut membantu mengungkap kasus ini.
IMAM HAMDI
TOPIK TERPOPULER:
JOKOWI MANTU
KORUPSI DAHLAN ISKAN
PEMILIHAN PANGLIMA TNI