TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta punya alasan untuk memperluas larangan sepeda motor masuk ke jalur protokol di Ibu Kota.
Larangan sepeda motor di Jakarta sebelumnya berlaku di ruas Jalan MH Thamrin sampai Jalan Merdeka Barat sejak akhir 2014. Berselang empat bulan, kebijakan itu direvisi dan membuat sepeda motor dapat melintas di kedua ruas jalan pada pukul 23.00-05.00 WIB. Sebelumnya, kebijakan itu berlaku sepanjang hari.
Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto, rencana memperluas area larangan sepeda motor muncul lantaran lalu lintas Ibu Kota semakin macet. Efeknya semakin parah di jalan yang juga menjadi lokasi proyek infrastruktur, seperti Jalan MT Haryono, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca juga: Pesan Berantai Pelarangan Sepeda Motor, Ahok: Itu Hoax
Jalan MT Haryono menjadi lokasi pembangunan jalan layang di simpang Pancoran. Lalu proyek mass rapid transit di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Jenderal Sudirman, sedangkan di Mampang sedang berlangsung pembangunan terowongan menuju Kuningan.
Tingkah pengendara sepeda motor yang kerap menyerobot trotoar juga menjadi pertimbangan rencana larangan itu. Priyanto mengatakan larangan itu bertujuan mengutamakan kenyamanan serta keselamatan pengendara dan pejalan kaki.
Ihwal keselamatan, Dinas Perhubungan mencatat hingga akhir tahun lalu jumlah sepeda motor di Jakarta mencapai sekitar 15 juta unit. Sepeda motor juga menjadi kendaraan yang yang terlibat kecelakaan terbanyak. Tahun lalu, 5.626 unit sepeda motor terlibat kecelakaan. Minibus ada di urutan kedua, yakni 1.384 unit, dan truk 470 unit.
Baca juga: Pembatasan Sepeda Motor di Thamrin, Polisi Tetap Boleh Lewat?
Andrian Hasan Rauf, pengendara sepeda motor, menyetujui rencana larangan itu dengan syarat. Ia mengatakan transportasi umum, seperti Transjakarta, harus bisa menjamin waktu tempuh perjalanan. Sebab, menurut dia, sepeda motor dipilih lantaran pengendara bisa memperkirakan sendiri lama perjalanannya. “Sekarang, jalur Transjakarta saja belum sepenuhnya steril,” kata warga Kebayoran Lama itu.
LINDA HAIRANI