Hilmi Pernah Ancam Lakukan Pembunuhan Keluarga Dokter Letty
Reporter
Phesi Ester Julikawati (Kontributor)
Editor
Ali Anwar
Jumat, 10 November 2017 11:47 WIB
TEMPO.CO, Bengkulu - Kematian dokter Letty Sultry Hosen di tangan suaminya, dokter Ryan Hilmi, dengan cara ditembak menggunakan senjata api pistol pada Kamis, 9 November 2017, sudah dikhawatirkan sejak Juni lalu. Alasannya, Hilmi kerap melakukan ancaman pembunuhan terhadap keluarga Letyy.
“Bahkan, ancaman pembunuhan bukan hanya terhadap dokter Letty, tetapi juga mengancam akan membunuh keluarga kami,” kata Adik Letty, Maya Savira Hosen, melalui aplikasi percakapan, Jumat, 10 November 2017.
Ancaman pembunuhan tersebut, kata Maya, terjadi pasca Letty melakukan gugatan cerai terhadap Hilmi pada 19 Juni 2017. "Almarhumah adalah korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Hal itu juga yang mendorong dia (Letty) akhirnya mengugat cerai dan melaporkan sang suami," kata Maya.
Menurut Maya, sekarang, semua ketakutan dan penderitaan Letty telah berakhir. Pihak keluarga, kata dia, mengharapkan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. “Pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya,” ucap Maya.
Dokter Letty Sultry tewas ditembak suaminya, dokter Hilmi di Klinik Azzahra Medical Center, Jalan Dewi Sartika nomor 352, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 9 November 2017, pukul 14.00 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, pelaku pembunuhan, Hilmi, menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya dua jam setelah melakukan aksi kejam tersebut. "Kemudian di penjagaan diperiksa oleh anggota jaga dan ditemukan senjata api," kata Argo.
Dugaan sementara, pelaku pembunuhnan membunuh istrinya karena tidak terima korban mengajukan gugatan cerai. Hilmi lantas datang ke klinik Azzahra, tempat Letty bekerja, dan menghabisi nyawa istrinya dengan enam tembakan. Pasangan suami-istri yang belum dikaruniai anak itu telah menikah selama lima tahun.
PHESI ESTER JULIKAWATI