TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Letty Sultry tewas ditembak suaminya, dokter Hilmi, di Klinik Azzahra Medical Center, Jalan Dewi Sartika nomor 352, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 9 November 2017, pukul 14.00 WIB. Teman Letty, Joko, mengungkapkan hubungan pasangan suami-istri itu kepada Tempo setelah tragedi penembakan berdarah.
Sehari-hari Joko bekerja di Agra Mas Wisata Umor, yang kantornya bersebelahan dengan Klinik Azzahra. Joko mengaku sedang tidak di kantor saat kejadian. Namun, beberapa jam sebelum penembakan, dia sempat bertemu dan saling sapa dengan Letty.
"Tadi pagi kita masih ketemu dan dia menyapa seperti biasa. Saya nggak percaya dia tewas, sampai foto dia dikirim (oleh orang lain) ke Whatsapp saya," kata Joko kepada Tempo di lokasi kejadian, Kamis malam, 9 November 2017.
Joko mengaku, dirinya kerap mendengar kabar ketidakharmonisan hubungan Letty dengan suaminya, Hilmi. "Kabarnya mereka sering cekcok, tapi dokter Letty nggak pernah cerita yang gimana gitu, karena orangnya itu selalu ceria dan suka ketawa," kata Joko.
Namun, kata Joko, ada beberapa hal yang janggal dalam hubungan keduanya. Menurut Joko, Hilmi jarang datang ke Azzahra Medical Center, namun dia sering lewat di depan klinik itu. "Mampir jarang, tapi bolak-balik di depan klinik ini setiap hari," ujar Joko.
Sedangkan Hilmi, kata dia, juga bekerja di Klinik Amalia, yang lokasinya berdekatan dengan Azzahra Medical Center. Namun, ujar Joko, anehnya Hilmi tidak pernah pulang bersama atau menjemput istrinya. "Korban selalu pulang naik ojek online, padahal tempat kerja pelaku itu di Klinik Amalia deket ini, 200 meter," kata Joko.
Dokter Letty tewas setelah ditembak dengan enam peluru oleh suaminya. Setelah membunuh istrinya, Hilmi menyerahkan diri kepada polisi. Dugaan sementara, pelaku penembakan yang menewaskan istrinya itu, karena Hilmi tidak terima korban mengajukan gugatan cerai. Hilmi dan Letty telah menikah selama lima tahun, namun mereka belum dikaruniai anak.