Kasus Ibu Aniaya Anak hingga Tewas, Ini Kata KPAI

Senin, 13 November 2017 16:36 WIB

Ilustrasi mayat. guardian.ng

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin atas peristiwa ibu aniaya anak kandungnya hingga tewas di Kebon Jeruk, Jakarta. Nasib tragis itu menimpa GW, 5 tahun, yang tewas dianiaya ibu kandungnya sendiri, Novi Wanti, 25 tahun.

"KPAI menduga tersangka memiliki masalah dalam psikologis dan sedang dalam keadaan depresi," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat dihubungi Tempo pada Senin, 13 November 2017.

Menurut Retno, kondisi psikologis orang tua yang tidak stabil kerap menjadi faktor pemicu seorang anak menjadi korban kekerasan. Di sisi lain, kata Retno, hal itu menyebabkan anak juga ikut menjadi resah dan tertekan batin.

"Mungkin saja sang anak juga menjadi terganggu psikologisnya, dampaknya dia tidur gelisah dan kemudian mengompol berkepanjangan," kata Retno.

Baca: Ibu Aniaya Anak hingga Tewas, Polisi: Disemprot Pembasmi Serangga

Sejak beberapa bulan terakhir, korban disebut sering mengompol. Perilaku itu menjadi salah satu penyebab tersangka naik pitam sehingga menganiaya anaknya hingga tewas. Berdasarkan keterangan tetangga Novi yang ditemui Tempo di lokasi kejadian, tersangka memang terlihat seperti orang yang tertekan batin dan tidak pernah berbicara. Ketika ditanya apa pun, Novi hanya menunduk, atau mengangguk dan menggeleng.

Advertising
Advertising

KPAI menyayangkan kurangnya kepekaan atau sensitivitas orang-orang di sekitar anak itu. "Kok bisa abai dan mendiamkan setiap sang anak mendapatkan kekerasan dari ibunya," kata Retno.

Menurut Retno, seharusnya orang-orang sekeliling melapor kepada RT/RW atas kekerasan terhadap anak tersebut karena ada UU KDRT dan UU Perlindungan Anak yang menjamin perlindungan terhadap anak. "Mari kita berhenti cuek terhadap kekerasan anak di sekitar kita," kata Retno.

Tetangga kamar Novi sebenarnya pernah mencoba menolong GW ketika dimarahi oleh Novi. Namun Novi justru bertambah marah terhadap anaknya. "Pernah kita tolongin waktu itu, terus yang dimarahin malah anaknya. Kan kasihan, jadi kita biarin aja," kata Amir, tetangga kos tersangka, saat ditemui Tempo di lokasi kejadian.

Beberapa tetangga lain yang pernah melihat dan mendengar kasus ibu aniaya anak penganiayaan yang dilakukan tersangka terhadap korban mengabaikannya karena dianggap hal yang biasa. Pemilik kos dan juga Ketua RT setempat mengatakan tidak pernah ada laporan ibu aniaya anak yang pernah dilakukan pelaku kepada korban.

Berita terkait

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

4 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

10 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

12 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

13 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

17 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

2 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya