Tolak Stiker, Sopir Angkutan Online Aliando Demonstrasi ke MK

Senin, 29 Januari 2018 12:12 WIB

Sebagian anggota Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi untuk menolak Permenhub soal taksi online, Senin, 29 Januari 2018. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratusan orang pengemudi angkutan online yang tergabung dalam Aliansi Nasional Driver Online (Aliando), mengadakan demonstrasi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Senin, 29 Januari 2018. Para sopir taksi online itu datang dari berbagai daerah, misalnya Bandung, Surabaya, Brebes, Tegal, Pekanbaru, dan Jakarta.

Mereka menolak Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 yang mengatur soal taksi online. Anggota Tim Advokasi Pengemudi Angkutan Online Nasional (Timah Panas), Afriady Putra, mengatakan salah satu tuntutan mereka adalah adanya Undang-undang yang mengatur soal angkutan online, bukan hanya selevel peraturan menteri.

"Kami terpanggil karena adanya undang-undang yang tidak jelas. Sedangkan kita mau cari nafkah," katanya, di depan Gedung MK, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.

Kata Afriady, selama aturan itu tidak diatur secara nasional alias masih harus didukung peraturan-peraturan daerah, maka akan terjadi perbedaan penerapan di setiap daerah, yang menurut dia akan merugikan. "Apabila tidak ada kepastian hukum akan ada keributan di daerah,” ujarnya.

Salah satu peserta demonstrasi, Azzam, 27 tahun, mengatakan mereka bertolak dari lapangan parkir IRTI, Monas, ke MK, pada pukul 10.00. Dari sana, mereka akan bergerak ke Kementerian Perhubungan dan berakhir di depan Istana Negara. Dalam aksinya, mereka membawa dua mobil komando.

Azzam mengatakan adanya peraturan menteri itu merugikan mereka. Misalnya, dengan adanya aturan stiker dan pembatasan wilayah. "Padahal banyak juga yang menggunakan mobil itu untuk rental ke luar kota, maupun kegiatan keluarga" ucapnya.

Apabila peraturan itu diterapkan, dia khawatir penghasilannya sebagai sopir angkutan online bisa berkurang hingga 50 persen. Sehari-hari, penghasilan kotor yang bisa dia kantongi sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu penghasilan kotor.

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

8 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

8 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

9 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

37 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

37 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya