Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya

Jumat, 25 Mei 2018 12:09 WIB

Presiden Jokowi (dua dari kanan) memantau langsung lokasi ledakan Bom Surabaya di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), 13 Mei 2018. Presiden juga menjenguk korban luka akibat bom gereja di di RS Bhayangkara di Surabaya. Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus terorisme, Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman, menyampaikan pernyataan mengejutkan soal teror bom Surabaya pada 13 Mei 2018.

Menurut pria yang disebut sebagai pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia itu, aksi yang menimbulkan korban jiwa tersebut merupakan tindakan yang sangat keji.

"Kejadian di Surabaya itu adalah tindakan dari orang-orang yang sakit jiwanya," kata Aman saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 25 Mei 2018.

Petugas mengevakuasi korban di lokasi ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, 13 Mei 2018. Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera jumlah korban tewas akibat bom Surabaya menjadi 8 orang dan 38 luka-luka. ANTARA/Didik Suhartono

Aman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman adalah pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD), organisasi aliansi sejumlah organisasi radikal. Dia menjadi terdakwa otak sejumlah aksi terorisme, mulai bom Sarinah, bom Kampung Melayu, bom gereja Samarinda, hingga penusukan polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Baca: Alasan di Balik Tuntutan Hukuman Mati Teroris Aman Abdurrahman

Jaksa menuntut Aman dihukum mati karena menjadi otak sejumlah aksi terorisme tersebut.

Tuntutan jaksa ini mengacu pada dua dakwaan, yakni melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6 dan Pasal 15 juncto Pasal 7 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Berdasarkan penyidikan dan fakta di persidangan, Aman tidak pernah terlibat langsung dalam lima aksi tersebut. Tapi perintah teror ini tetap bisa diberikan walau Aman Abdurrahman berada di balik jeruji besi dengan maximum security standar Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah.

Kerabat dan keluarga menaburkan bunga saat prosesi pemakaman korban serangan bom Surabaya, Marta Djumani, di Surabaya, Jawa Timur, 16 Mei 2018. Marta juga merupakan guru Sekolah Minggu di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. AP Photo/Achmad Ibrahim

Pada 2015, beberapa pengikut JAD menjenguk Aman yang tengah mendekam di Nusakambangan akibat kasus bom Cimanggis pada 2004 dan pelatihan militer di Aceh. Kepada mereka, Aman menyampaikan adanya perintah amaliyah dari umara (pemimpin) ISIS di Suriah.

Advertising
Advertising

Dalam pledoinya, Aman Abdurrahman mengakui bahwa dia memang mengkafirkan aparat kepolisian dan pemerintah Indonesia saat ini yang tidak menggunakan hukum Allah sebagai hukum yang utama.

Baca: Al Chaidar: Program Deradikalisasi Teroris BNPT Salah

Namun, sampai saat ini, menurut Aman Abdurrahman dalam sidang Jumat siang ini, dia tidak pernah melontarkan seruan untuk menyerang aparat keamanan.

Selain itu, tutur dia, aksi bom bunuh diri di gereja seperti bom Surabaya tidak bisa dibenarkan. Sebab, kata dia, tidak ada ajaran untuk membunuh masyarakat kafir sekalipun umat Islam hidup dalam komunitas kafir seperti negara Indonesia. "Nabi pun tidak pernah perintahkan umat Islam di Mekah membunuh kaum kafir di sana. Kondisi kami sama dengan mereka," ujarnya.

Berita terkait

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

2 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

5 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

8 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

10 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

15 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

21 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

22 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

25 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

46 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya