Polisi Bekuk Penyebar Hoax Sara Menjelang Pilkada Bekasi

Senin, 28 Mei 2018 18:45 WIB

Selebaran berbau sara di Kota Bekasi. Tempo/Adi Warsono

TEMPO.CO, Jakarta -

BEKASI - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menangkap seorang pria diduga penyebar berita hoax bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (sara) yang dianggap ingin mengacaukan suasana wilayah menjelang pemungutan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah di Kota Bekasi. Tersangka, S, 42 tahun kini mendekam di penjara.

Wakil Kepala Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Widjonarko mengatakan pelaku penyebar hoax, S,dibekuk polisi di rumahnya di bilangan Rawalumbu pada Sabtu malam, 28 Mei 2018. Kepada polisi S mengaku tidak berafiliasi kepada pasangan calon tententu yang bertarung di Pilkada Kota Bekasi. "Ngakunya hanya ingin berbagi info," katanya di Bekasi, Senin, 28 Mei 2018.

Informasi yang disebarkan melalui grup whatsapp itu berupa seruan dari kelompok mengatasnamakan Gerakan Pemuda Kristen Bekasi For Rahmat Effendi. Kelompok ini memberikan ultimatum kepada ulama, habib, dan ustad se-Kota Bekasi agar tidak melakukan ujaran kebencian, bahkan kelompok itu mengaku sudah terayomi bersama Rahmat Effendi.

Berita itu mulai beredar melalui pesan berantai pada Jumat pekan lalu. Polisi yang melakukan penyelidikan menyimpulkan bahwa selebaran yang beredar di media sosial adalah hoax. Ini diperkuat dari keterangan perwakilan gereja kepada polisi yang menyebutkan tak ada seruan yang mengajak bertikai. "Kami masih mencari pembuat berita hoax itu," kata Widjonarko.

Advertising
Advertising

Calon Wali Kota Bekasi inkumben, Rahmat Effendi telah mengkonfirmasi bahwa berita itu bagian dari kampanye hitam yang dapat merugikannya. Meski demikian, ia meminta pendukungnya dan masyarakat tak terprovokasi usai beredar berita bohong tersebut. "Kabar, berita harus dicerna dulu kebenarannya," kata Rahmat.

Rahmat meminta kepada masyarakat maupun pendukungnya jika menerima informasi, harus dicerna dulu. Belum tentu informasi itu sama dengan fakta yang terjadi. "Oleh karena itu, cek dan ricek harus dilakukan agar terhindar dari kecerobohan menerima dan mengolah informasi," kata Rahmat.

Pemilihan kepala daerah di Kota Bekasi pada 27 Juni 2018 diikuti oleh dua pasangan calon. Inkumben Rahmat Effendi-Tri Adhianto diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, PPP, PAN, PKB, Hanura, dan PDIP. Sedangkan lawannya Nur Supriyanto-Adhy Firdaus diusung oleh PKS-Gerindra.

Tersangka penyebar hoax, S, yang kini mendekam di sel tahanan Polres Metro Bekasi Kota, dijerat dengan Pasal 45 A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE. Ancamannya hukuman penjara selama enam tahun. Adapun barang bukti berupa sebuah telepon selular.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya