Korban Pengeroyokan Laporkan Anggota DPR Herman Hery ke Polres Jakarta Selatan

Kamis, 21 Juni 2018 11:35 WIB

Ilustrasi. (Unay Sunardi)

TEMPO.CO, Jakarta - Mengaku jadi korban pengeroyokan, Ronny Kosasih Yuniarto akan melaporkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Herman Hery ke Polres Jakarta Selatan hari ini, 21 Juni 2018.

Herman dilaporkan atas dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Ronny dan keluarganya.

Baca: Pengeroyokan di Kebon Jeruk, Seorang Pria Hadapi 16 Orang

"Anggota DPR RI dari PDIP tersebut menganiaya Ronny sebagai pengendara mobil yang sedang ditilang polisi karena masuk jalur busway," kata kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 Juni 2018.

Ronny dijadwalkan menyambangi Polres Jakarta Selatan hari ini pukul 13.00 WIB.

Baca: Pulang Patroli, 2 Polisi Jadi Korban Pengeroyokan di Cijantung

Febby mengatakan, insiden pengeroyokan terjadi di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Minggu, 10 Juni 2018 sekitar pukul 21.30-22.00 WIB.

Tak hanya Ronny, istrinya juga menjadi korban pemukulan oleh ajudan Herman.

Baca: Ojek Online Tersangka Pengeroyokan di Tambora Diancam 12 Tahun

Febby menjelaskan kronologis kejadian. Awalnya, mobil Ronny yang masuk jalur busway di Jalan Arteri Pondok Indah diberhentikan oleh polisi. Polisi pun sedang mengurus surat tilang di jalur busway itu.

Di belakang mobil Ronny, ada mobil Rolls Royce milik Herman yang juga masuk jalur busway. Mobil Herman bernomor polisi B 88 NTT.

Tiba-tiba, Herman turun dari mobilnya dan memukul korban. Ronny tak mengetahui alasan pemukulan itu.

Baca: Polda Metro Terus Telisik Pelaku Pengeroyokan Polisi di Cijantung

Advertising
Advertising

Ronny mencoba membalas. Namun, ajudan Herman ikut turun dari mobil dan mengeroyok Ronny.

Tak lama kemudian istri Ronny berupaya melerai ketiganya. Istri Ronny justru kena pukulan ajudan Herman. Dua anak korban yang masing-masing berusia tiga dan 12 tahun menangis di dalam mobil.

"Polisi yang tengah melakukan razia di sana hanya menonton aksi brutal anggota DPR tersebut tanpa ada yang melerai," ujar Febby.

Karena kalah jumlah, Ronny menyerah. Polisi pun meminta keduanya memarkirkan mobil ke Masjid Pondok Indah untuk menyelesaikan perkara.

Baca: Pengeroyokan Dua Polisi, TNI AD Duga Pelaku Kelompok Tak Dikenal

"Akan tetapi sesampainya di Masjid Pondok Indah, polisi dan Herman Heri malah langsung kabur tidak menyusul korban di Masjid Pondok Indah," ujar Febby.

Ronny langsung melakukan visum ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan dan melaporkan kejadian ke kantor Polres Jaksel. Polres Jaksel meminta Ronny melaporkan pengeroyokan itu setelah libur Lebaran 2018.

Berita terkait

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

10 hari lalu

Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan ini merupakan masalah struktural yang harus diatasi pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

11 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

14 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

19 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

20 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

20 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

21 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

22 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi III DPR Anggap Peleburan KPK dan Ombudsman Kurang Tepat

23 hari lalu

Anggota Komisi III DPR Anggap Peleburan KPK dan Ombudsman Kurang Tepat

Menurut Didik, kehadiran KPK telah berkontribusi positif dalam mengawal terwujudnya Indonesia bersih dari korupsi.

Baca Selengkapnya