Kekacauan PPDB Online di Banten Berbuntut Pemeriksaan Pejabat

Jumat, 6 Juli 2018 15:57 WIB

Gubernur Banten Wahidin Halim (duduk, paling kanan) memantau langsung Command Server Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMA/SMK di kantor Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Kamis 21 juni 2018. TEMPO/Ayu Cipta

TEMPO.CO, Tangerang - Kekacauan penerimaan peserta didik baru atau PPDB sekolah menengah atas dan kejuruan negeri di Banten berbuntut panjang. Inspektorat Pemerintah Provinsi Banten menyatakan telah memeriksa Didin, pejabat pelaksana teknis kegiatan penerimaan siswa baru itu, pada Kamis, 5 Juli 2018.

“Yang bersangkutan bertanggung jawab secara teknis atas pembuatan aplikasi,” kata Kepala Inspektorat Provinsi Banten Kusmayadi, Kamis.

Baca:
Tak Transparan, PPDB Banten Dicurigai Ada Permainan

Menurut Kusmayadi, pemeriksaan mungkin akan berkembang ke pejabat lain. Inspektorat, misalnya, telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Kusmayadi menambahkan, Inspektorat akan menelusuri siapa di balik perancangan sistem yang tidak memenuhi standar itu. Pada tataran kebijakan, kata dia, yang bertanggung jawab adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten. “Bisa saja (pemeriksaan) ke arah sana,” ujarnya.

Sistem PPDB, yang diklaim sepenuhnya beroperasi secara online, bermasalah sejak hari pertama penggunaannya, Kamis, 21 Juni 2018. Sistem PPDB, misalnya, sempat mengadat, lalu memicu ratusan orang tua calon murid yang datang bergelombang mengadu ke Kantor Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian.

Baca: PPDB Tangerang Selatan, Kepala Dinas Sebut Internet Pendaftar yang Lemot

Mereka membawa keluhan beragam. Ada yang ingin pindah sekolah. Ada pula yang meminta nama anaknya dimasukkan lagi ke daftar di sekolah karena nilainya tinggi, tapi tergeser oleh peringkat di bawahnya.

Selain memeriksa panitia, Inspektorat masih mengawasi sekolah-sekolah yang dianggap rawan pungutan liar. Fokus ditujukan kepada sekolah favorit di setiap kota dan kabupaten. “Sekolah unggulan yang difavoritkan biasanya dipenuhi calon murid. Kami awasi adanya kemungkinan praktik transaksi bangku,” ucap Kusmayadi.

Sejumlah orang tua calon siswa juga mengeluhkan kekacauan sistem PPDB online. Sistem mengadat tidak hanya terjadi pada hari pertama pendaftaran. Pada hari pengumuman, banyak orang tua calon siswa yang kecewa karena di laman situs web tertulis no data available. “Dari pagi hingga siang bolak-balik ke sekolah,” tutur Andinta, seorang pendaftar di sebuah SMK negeri di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Baca: Mendikbud Soal PPDB Jalur Mandiri Sebagai Kamuflase Ladang Uang

Di SMA Negeri 2 Tangerang Selatan, daftar peringkat penerimaan sempat berubah mendadak menjadi tak berurutan. "Daftar peringkat calon murid tidak urut,” kata orang tua murid, yang akhirnya memindahkan anaknya ke SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. “Daripada tidak lolos, mending pindah,” katanya.

Di sekolah juga terendus praktik transaksi dalam ruang tertutup untuk sebagian pendaftar. Saat dimintai konfirmasi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 2 Tangerang Selatan Asep Daryanto membantah praktik itu. Menurut dia, orang tua murid datang ke sekolah hanya untuk memverifikasi data PPDB.

Yang lain membantu melakukan input data calon murid yang mendaftar dari luar zona. “Karena memang kalau dari luar zona tidak bisa diakses dari rumah, harus dari sekolah, serta kami memverifikasi data siswa tersebut," ujar Asep.

AYU CIPTA | M. KURNIANTO

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

2 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

3 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

5 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

5 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

6 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

7 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

10 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya