Posko Sepi, LBH Turun Investigasi Korban Polisi Berantas Begal

Jumat, 20 Juli 2018 08:25 WIB

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - LBH Jakarta berencana terjun ke lapangan, menjemput setiap laporan pengaduan ketidakadilan hukum terkait operasi polisi memburu begal. LBH menduga rasa takut ikut mempengaruhi belum adanya laporan yang masuk sejak posko dibuka dan diumumkan Rabu 18 Juli 2018.

Baca:
10 Jasad Tersangka Begal dan Penjambretan Seragam: Luka Tembak di Dada

Rencana itu diungkap
Pengacara Publik Bidang Fair Trial LBH Jakarta, Shaleh Al Ghifari. Dia menyatakan bahwa LBH Jakarta hendak menginvestigasi secara aktif ihwal ada atau tidak adanya ketidakadilan hukum selama polisi menggelar operasi bersandi Cipta Kondisi tersebut.

"Munkin dalam minggu ini (investigasi), teknisnya masih dibahas," ujar Shaleh ketika dihubungi, Kamis 19 Juli 2018.

Baca:
Tersangka Begal Penembak dan Penusuk Perempuan di Tangerang Juga Ditembak Mati

LBH Jakarta dalam pernyataan sikap yang disampaikan Rabu 18 Juli 2018 mempermasalahkan instruksi Kepala Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis tembak di tempat setiap terduga atau tersangka pelaku begal dan penjambretan yang melawan. Instruksi itu disebut bertentangan dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap).

I
nstruksi yang diberikan Idham disebutkan tergolong pembunuhan di luar pengadilan atau extra judicial killing. Itu sebabnya LBH Jakarta membuka posko pengaduan bagi mereka yang merasa menjadi korban ketidakadilan hukum tersebut. Berdasarkan data yang dirilis polisi sepanjang lebih dari dua pekan operasinya, sebanyak lebih dari 50 orang terpaksa ditembak dan 12 di antaranya ditembak mati.

Baca:
Polisi Bantah Ada Perintah Tembak Mati Begal, yang Ada...

Posko itu masih sepi sepanjang Kamis 19 Juli 2018. Shaleh menduga faktor sosialisasi, selain belum ada keberanian dari kerabat atau keluarga korban tembak di tempat atau tembak mati.

Shaleh menekankan bahwa p
embentukan posko pengaduan merupakan langkah LBH untuk menghindari adanya korban salah tangkap atau salah tembak yang tidak mendapatkan keadilan. “Operasi berantas jambret dan begal berpotensi menimbulkan banyak korban jika polisi tidak hati-hati,” katanya.

Berita terkait

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

5 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

6 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

7 hari lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

10 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

14 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

20 hari lalu

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

Kurir ekspedisi itu membuat laporan palsu ke polisi telah menjadi korban begal. Uang hasil COD dipakai untuk membayar cicilan motor.

Baca Selengkapnya

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

23 hari lalu

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

Hendak berangkat kerja, seorang perempuan mengaku motor Yamaha Nmax warna merah dengan nomor polisi B 4706 SKR raib dibawa komplotan begal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Penusukan di Sydney Ditembak Mati setelah Bunuh 6 Orang di Mal Bondi

24 hari lalu

Pelaku Penusukan di Sydney Ditembak Mati setelah Bunuh 6 Orang di Mal Bondi

Seorang pelaku penusukan yang menewaskan enam orang di sebuah mal ditembak mati oleh polisi di pinggiran pantai Bondi, Sydney.

Baca Selengkapnya