Defisit Anggaran Rp 900 Miliar, Bekasi Akan Konsultasi ke KPK

Senin, 3 September 2018 14:37 WIB

Pusat Pemerintah Kota Bekasi dan Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, 2018. Tempo/Ali Anwar

TEMPO.CO, Bekasi - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi tahun 2018 berpotensi mengalami defisit hampir Rp 1 triliun. Potensi ini disebabkan oleh tingginya nilai belanja ketimbang pendapatan daerah.

Baca juga: Penjabat Wali Kota Bekasi Dicopot, Ini Kata Gubernur M Iriawan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi Koswara Hanafi mengatakan, hasil pemetaaan setelah evaluasi semester pertama tahun anggaran 2018, ada tiga sebab anggaran berpotensi mengalami defisit hingga Rp 900 miliar.

"Silpa (Sisa lebih penggunaan anggaran) 2017, belanja tetap tak dihitung penuh, dan pendapatan tak mencapai target," kata Koswara di Bekasi, Senin, 3 September 2018.

Menurut Koswara, nilai Silpa awalnya diprediksi Rp 550 miliar, namun setelah diperiksa oleh lembaga terkait hanya menyisakan Rp 250 miliar. Adapun belanja tetap seperti gaji pegawai kontrak hanya dihitung sampai 10 bulan dari total 12 bulan pembayaran gaji. Sedangkan pendapatan daerah dilaporkan tak mencapai target.

Advertising
Advertising

Pemerintah tahun ini menargetkan pendapatan daerah sampai akhir tahun senilai Rp 2,4 triliun, namun potensi yang bisa digali sampai akhir tahun hanya Rp 2 triliun atau minus Rp 400 miliar. "Kami sedang berupaya merasionalisasi anggaran agar tidak defisit di pengujung tahun," kata Koswara.

Salah satunya, kata dia, pemangkasan kegiatan yang sifatnya tidak prioritas di semua organisasi perangkat daerah. Hasil pemangkasan kegiatan yang semestinya dikerjakan pada triwulan keempat mencapai Rp 250 miliar. "Lalu pendapatan digenjot lagi sesuai target, serta evaluasi lagi kegiatan lainnya yang dapat menekan beban anggaran," kata dia.

Karena itu, menurut Koswara, pemerintah daerah berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan rasionalisasi anggaran. Ini dilakukan ketika merumuskan anggaran perubahan tidak terjadi kesalahan hukum. "KPK sangat terbuka untuk membantu," ujar Koswara.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi Supandi Budiman mengatakan, kebutuhan belanja tetap untuk gaji pegawai kontrak hingga Rp 565,3 miliar. Sedangkan jumlah pegawai kontrak di lingkungan pemerintah ini mencapai 11.388 orang. "Sampai sekarang gaji masih terbayarkan," kata dia.

Berdasarkan data yang didapat Tempo, jumlah pegawai non aparatur sipil negara (ASN) tahun ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya kisaran 4 ribu lebih. Dengan begitu, otomatis beban anggaran juga meningkat.

Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Choiruman Juwono Putro mengatakan, solusi menutup defisit dengan cara menaikkan nilai pendapatan daerah. Namun, ini bergantung pada kondisi perekomonian.

Langkah lain yaitu memangkas proyek besar seperti proyek multi years yang nilainya mencapai Rp 1 triliun. Sebab, kata dia, proyek tahun jamak ini belum ada evaluasi dari lembaga legislatif setelah pelaksanaannya sejak akhir tahun lalu. "Kami akan segera membahas ini," kata Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi itu.

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

26 menit lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

9 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

9 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

10 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

11 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

12 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

14 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

16 jam lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

21 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

22 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya