Malpraktik RS Omni Alam Sutera, Juliana Juga Berencana Banding

Rabu, 19 September 2018 18:12 WIB

Foto bayi kembar Jayred dan Jayden korban dugaan mal praktek RS OMNI di tangan ibunya Juliana Dharmadi. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Tangerang – Pengadilan Negeri Tangerang menyatakan Rumah Sakit Omni Alam Sutera terbukti malpraktik terkait penanganan anak kembar Jared dan Jayden Cristophel. Hakim mewajibkan rumah sakit membayar ganti rugi sebesar Rp 105 juta kepada Juliana Dharmadi, orang tua anak kembar itu.

Baca: RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Juliana menyatakan senang dengan keputusan hakim. Namun dia berencana akan mengajukan banding. "Saya akan banding," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu 19 September 2018.

Langkah banding ini, kata Juliana, didasarkan atas tiga alasan. Pertama, ia merasa aneh dengan ke putusan hakim yang hanya menyatakan RS Omni bersalah. Sementara dokter yang menangani anak kembarnya sama sekali tidak muncul dalam keputusan itu. Padahal dalam surat gugatan, Juliana menempatkan dokter sebagai tergugat I dan RS Omni sebagai tergugat II.

"Bagaimana bisa rumah sakit dinyatakan bersalah, tapi dokternya tidak, memangnya si kembar siapa yg menangani ?" katanya. "Ini kan putusan hakim aneh."

Alasan kedua, dalam surat gugatakan Juliana menuntut ganti rugi sebesar Rp 20 miliar. Sementara nilai yang diputusakan hakim hanya Rp 105 juta. "Saya berobat ke Australia saja sudah lebih dari Rp 100 juta, enggak seharusnya hakim cuma menetap Rp 105 juta," ujarnya. Sedangkan alasan ketiga adalah karena RS Omni Alam Sutera juga banding.

Kuasa hukum Juliana, Rudy M. Pardosi, mengatakan masih menyusun berkas banding. Berkas itu akan didaftarkan ke Pengadilan Tinggi Banten sebelum 14 hari. "Nanti kami update infonya," kata Rudy.

Baca: Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Keputusan Pengadilan Negeri Tangerang terhadap RS Omni Alam Sutera itu disampaikan dalam sidang 18 September 2018. Akibat malpraktik itu, mata anak Jared dan Jayden Cristophel menjadi buta permanen dan silindris. Kuasa hukum RS Omni, Harry F.M Sitorus, menyatakan banding atas keputusan itu.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

1 hari lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

14 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Divonis 2 Tahun Penjara, Suami Dokter Qory Menangis dan Mengaku Menyesal

18 hari lalu

Divonis 2 Tahun Penjara, Suami Dokter Qory Menangis dan Mengaku Menyesal

Willy mengklaim saat melakukan KDRT yang berulang terhadap dokter Qory tidak begitu menyadari karena mengidap penyakit kejiwaan.

Baca Selengkapnya