Petisi honor pelajar penari Ratoh Jaroe dalam Pembukaan Asian Games 2018 di situs Change.org
TEMPO.CO, Jakarta - Pembagian sisa uang operasional Asian Games di sekolah-sekolah Jumat 21 September 2018 didahului rapat di Dinas Pendidikan. Para kepala sekolah dipanggil setelah ramai pemberitaan tentang honor yang belum diterima para siswa penari Ratoh Jaroe dan tarian lainnya saat pembukaan Asian Games yang lalu.
“Kami minta kepala sekolah menyelesaikan masalah ini dengan baik, cepat dan tuntas,” ujar juru bicara Dinas Pendidikan DKI Jakarta Junaidi mengungkapkan.
Menurut Junaidi, Dinas Pendidikan tidak mengetahui perihal anggaran atau uang operasional yang didapat sekolah-sekolah dari panitia pelaksana Asian Games 2018, Inasgoc. Karena itu, ketika pemberitaannya ramai, kepala sekolah-sekolah yang terlibat dipanggil untuk menjelaskan.
"Panggil siswa. Kalau mereka belum mendapatkan uangnya, maka kembalikan," ujar Junaidi mengulang kembali isi rapat pada Kamis 20 September 2018 tersebut.
Junaidi mengatakan uang yang diberikan untuk siswa sebagian telah digunakan untuk operasional siswa selama latihan. Uang itu, kata dia, berdasarkan penjelasan sekolah dimanfaatkan untuk pengadaan transportasi, konsumsi dan biaya operasional lainnya selama siswa menjalani latihan. "Untuk rincian anggaran per sekolah saya belum tahu," ujarnya.
Pembagian sisa uang operasional itu disaksikan Tempo dilakukan di dua sekolah yakni SMAN 70 dan 6 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat. Ratusan siswa menerima sejumlah uang, sertifikat dan satu sekolah menambahkannya dengan jaket.
SMAN 70 melarang Tempo menyaksikan langsung proses pembagian. Sedang SMAN 6 membuatnya terbuka namun tidak disertai penjelasan detil oleh kepala sekolah. Padahal di sekolah itu berkembang pula keresahan dari para siswa tentang transparansi pembagian.
“Saya no comment. Langsung saja ke Dinas Pendidikan,” kata Kepala SMAN 6 Jakarta Helmi Rosina.