Warga Pulau Pari Menang, Mustaghfirin: Kami Dikriminalisasi

Senin, 29 Oktober 2018 06:59 WIB

Kapal nelayan milik dipasangi spanduk saat berlabuh di dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Rabu, 9 Mei 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Nelayan Pulau Pari yang baru saja diputus bebas oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Mustaghfirin alias Boby, mengatakan penangkapan terhadap dirinya dan dua orang nelayan lainnya adalah wujud kriminalisasi dari Kepolisian Resor Kepulauan Seribu.

Baca juga: Banding Diterima, Koalisi: Stop Kriminalisasi Nelayan Pulau Pari

“Kami dikriminalisasi, untuk menakut-nakuti warga Pulau Pari,” kata Mustaghfirin di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Ahad, 28 Oktober 2018. Alih-alih takut, Mustaghfirin dan rekan-rekannya menilai penangkapan tersebut justru membuat warga setempat semakin bersemangat untuk membangun Pulau Pari secara mandiri.

Mustaghfirin kemudian mengutip Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pasal tersebut juga menjadi pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk memutus bebas Mustaghfirin dan dua orang lainnya dalam dugaan kasus pemerasan. "Itu saya sangat setuju sekali, karena memang untuk kemakmuran rakyat," kata Mustaghfirin.

Advertising
Advertising

Mustaghfirin, Mastono alias Baok, dan Bahrudin alias Edo, ditahan selama 6 bulan atas tuduhan melakukan pemerasan terhadap pengunjung Pantai Pasir Perawan di Pulau Pari karena mengumpulkan donasi sebesar Rp 5000 rupiah.

Terkait dengan hal ini, Mustaghfirin mengatakan bahwa besaran uang donasi tersebut merupakan hasil musyawarah yang telah disepakati warga Pulau Pari dan tidak digunakan untuk kepentingan memperkaya diri.

Baca juga: Siapa Shendy, Lolos dari Begal lalu Berjuang dari Penyekapan?

"Untuk kebersihannya, keamanannya, penerangannya, dan juga untuk alat-alat kebersihannya. Termasuk juga untuk donasi anak yatim, tempat ibadah, madrasah, bahkan untuk orang-orang yang sedang dirawat di rumah sakit kami bisa membantu dari hasil uang donasi itu," ujar Mustaghfirin.

Selain itu, ia berujar pemerintah daerah maupun pusat seharusnya merasa bangga dengan masyarakat Pulau Pari yang sekarang dapat mandiri secara ekonomi dari hasil pariwisata Pantai Pasir Perawan. "Yang tadinya cuma bisa nyekolahin anak sampai SMP, sekarang bisa sampai kuliah," ujar Mustaghfirin.

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

5 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya