Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan, dan dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono dalam bus khusus wanita. TEMPO/Mawardah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merombak pejabat di PT Transjakarta dan MRT. Satu diantara yang dicopotnya adalah Budi Kaliwono, Dirut Transjakarta pilihan gubernur sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016.
Budi Kaliwono mengungkap alasan yang diterimanya untuk pencopotan per Senin 29 Oktober 2018 adalah untuk penyegaran BUMD. Dia sendiri tampil santai dalam acara serah terima jabatan di Balai Kota DKI. “Saya sudah melakukan yang terbaik untuk Transjakarta,” kata Budi.
Budi Kaliwono adalah Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk, perusahaan yang dulu terkenal dengan angkutan Cipaganti, sebelum ‘dibajak’ Ahok menjadi Dirut Transjakarta. Saat itu, awal 2016, Budi menggantikan Antonius Kosasih.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersama jajaran karyawan PT Transjakarta melakukan sujud syukur atas jumlah penumpang Transjakarta yang mencapai 500 ribu orang per hari, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Ahok merekrut Budi Kaliwono dengan logika yang disebutnya sederhana, yakni Budi ‘dibajak’ investor asing yang mengambil alih Cipaganti pasca kemelut keuangan. “Orang asing saja membajak dia, berarti profesional nih," kata Ahok saat itu.
Menurut Ahok, pada awalnya Budi pun sempat ragu menerima tawarannya. Sampai akhirnya Ahok sendiri yang bertemu dan mewawancarai Budi.
Ahok mengaku terkesan oleh jawaban Budi saat ia melontarkan pertanyaan dalam wawancara itu. "Saya tanya, 'kamu takut nggak kalau saya nggak jadi gubernur lagi?'," kata Ahok. Lalu, Budi pun menjawab, "Nggak Pak, kita profesional, kalau kita kerja baik dimana juga orang akan mempekerjakan saya, siapapun gubernurnya."
Ahok menuturkan jawaban tersebut yang kemudian membuat dirinya terpikat. Hingga akhirnya, dia mantap menjatuhkan pilihan pada Budi.