Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, dari Soal Dana hingga Bioskop
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 11 November 2018 17:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana merevitalisasi Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat yang tahun ini bertepatan usia 50 tahun alias sudah setengah abad.
Pembangunan ulang Taman Ismail Marzuki (TIM) itu akan memakan waktu selama dua tahun dan menghabiskan dana hingga Rp1,8 triliun.
Baca : Ulang Tahun ke-50 Taman Ismail Marzuki Dihadiri Ribuan Orang
"Jakarta harus menjadi pusat kebudayaan di Asia Tenggara, TIM akan menjadi simbol seni dan kebudayaan itu," ujar Anies saat memberikan sambutan di perayaan ulang tahun ke-50 di TIM, Sabtu, 10 November 2018.
Proyek revitalisasi itu rencananya akan ditangani oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan dimulai pada tahun 2019. Untuk proses pendanaan, rencananya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019.
Proses penyaluran dana itu akan dibagi Pemprov DKI dalam dua tahap, yakni yang pertama pada tahun 2019 sebesar Rp501 miliar dan tahun 2020 sebanyak Rp1,307 triliun.
<!--more-->
Sedangkan untuk desainnya, PT Jakpro akan menggunakan rancangan arsitek Andra Martn. Dia merupakan pemenang sayembara rancangan TIM pada tahun 2007.
"Interior Planetarium akan dipertahankan, tapi eksterior akan dibuat dengan desain kami," ujar Andra dalam video singkat yang diputar saat ulang tahun TIM.
Di rancangan yang Andra buat, parkiran kendaraan akan sepenuhnya berada di bawah tanah, sehingga TIM akan memiliki lapangan yang luas untuk para seniman berlatih. Selain itu, bioskop XXI yang berada di bagian belakang juga akan dihilangkan.
Anies mengatakan akan konsisten bekerja sama dengan seniman untuk membuat Jakarta memiliki ekosistem kesenian dan budaya yang baik, salah satunya dengan pembangunan ulang TIM. Anies ingin TIM menjadi simbol dari kebudayaan dan kesenian tersebut.
<!--more-->
"Memang dulu kan tidak ada bioskop juga, jadi ingin dikembalikan fungsinya lah, tetap berjalan untuk kesenian," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro di kawasan TIM, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 10 November 2018.
Asiantoro menyampaikan, dalam rancangan barunya, lahan yang semula digunakan untuk bioskop itu akan berganti menjadi gedung panjang yang menjadi pusat aktivitas seni dan budaya.
Simak juga :
Basarnas Stop Evakuasi Korban Lion Air, Tim DVI Identifikasi 666 DNA
Asiantoro menyampaikan salah satu bangunan yang akan berada di sana adalah Pusat Dokumentasi dan Sastra H.B. Jassin. "Ada tempat studio-studio untuk latihan, di bawahnya ada basement," kata Asiantoro.
Namun, Asiantoro mengatakan belum mengetahui perjanjian detail soal sewa-menyewa gedung di Taman Ismail Marzuki itu dengan pengelola bioskop XXI. Dia akan mempelajari dokumen perjanjian itu terlebih dahulu. "Saya gak tau bioskop itu dari kapan ada di sini, nanti saya cek lagi," ujarnya.