Petugas DLHK Pemkot Depok mengevakuasi sisa barang dari warung yang terbawa longsor di sisi Jalan Raya Citayam, Depok, Jawa Barat, Jumat, 9 November 2018. ANTARA
TEMPO.CO, Depok - Kepala Dinas Pekerjaan Umim dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Mantho Djorgi menyampaikan terdapat 29 titik rawan longsor yang berada Kota Depok. Data itu berdasarkan hasil pemetaan periode Februari-November 2018. “Kami masih berupaya menormalisasi lokasi rawan longsor,” kata Mantho, Rabu, 5 November 2018.
Dinas PUPR, kata Mantho, menyediakan material untuk menanggulangi longsor. Selain itu juga diturunkan sebanyak 130 personel satgas. “Ada beberapa titik longsor yang memerlukan penanganan ekstra dengan dana yang cukup besar,” ujarnya.
Menurut Mantho, biaya penanganan longsor diajukan melalui alokasi belanja tak terduga. Untuk tahun 2019 biaya yang dikucurkan sebesar Rp 2,5 miliar. Dinas PUPR sudah melakukan langkah antisipasi untuk banjir dan lonsor. "Untuk sementara kami buatkan batu bronjong di titik-titik yang krusial longsor," ujar Mantho.
Langkah lainnya, kata dia, membersihkan material longsor yang berada di saluran air. Selain itu juga beberapa lokasi dipasangi cerucuk dan terpal di tebing saluran air. “Untuk di Aruba Resindence, surat telah dikirim ke BBWSCC mengenai pemanfaatan sempadan sungai.”
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim
21 jam lalu
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim
Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.