Begini Ratna Sarumpaet Sanggah Dua Saksi Soal Jumpa Pers Prabowo

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 2 April 2019 19:25 WIB

Ekspresi Ratna Sarumpaet menghadiri sidang lanjutan dugaan penyebaran berita bohong atau hoax, di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet menyanggah dua saksi yang menyebutkan dirinya tidak setuju dengan konferensi pers yang digelar oleh Prabowo Subianto terkait dugaan insiden pemukulan Ratna Sarumpaet.

Kesaksian tersebut disampaikan oleh sopir Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi dan Saharudin staf Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca : Staf Pribadi: Ratna Sarumpaet Ganjil Sejak Pulang Berwajah Lebam

Ahmad mengatakan Ratna Sarumpaet tidak setuju dengan rencana Prabowo untuk menggelar konferensi pers tersebut. " Ibuk waktu itu bilang kalau tidak setuju dengan konferensi pers pak Prabowo," ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2019.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sahardin, bahwa Ratna Sarumpaet tidak setuju dan tidak akan menghadiri konferensi pers tersebut." Tidak setuju dan tidak akan hadir, "ujarnya.

Dalam persidangan Ratna menyanggah keterangan tersebut. Ratna mengaku tidak keberatan dengan konferensi pers Prabowo tersebut.

Terdakwa kasus berita bohong Ratna Sarumpaet sebelum persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 2 April 2019.TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

Menurut Ratna, konferensi pers tersebut merupakan hak Prabowo Subianto." Saya tidak mengatakan keberatan dengan konferensi pers tapi saya keberatan untuk menghadiri," ujar dia.

Jumpa pers tersebut digelar Prabowo pada Selasa malam 2 Oktober 2018 di Kartanegara 4, Jakarta Selatan. Saat itu Prabowo menyampaikan peristiwa yang menimpa Ratna tersebut merupakan tindakan yang represif dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Simak pula :
Cerita Saksi Soal Reaksi Ratna Sarumpaet Ketika Hoax Terbongkar

Diduga berbau politis, mantan Danjen Kopassus itu menyayangkan para pelaku yang menyerang Ratna yang sudah lanjut usia. Prabowo pun menyebut para pelaku pengecut.

Advertising
Advertising

Menurut Prabowo saat itu, peristiwa ini merusak nilai-nilai demokrasi. Sebab, terjadi pada masa-masa kampanye dan dilakukan setelah deklarasi kampanye damai berlangsung.

"Seorang perempuan 70 tahun yang berjuang untuk orang miskin, berjuang untuk keadilan, untuk demokrasi. Ini ancaman serius terhadap demokrasi," ujar Prabowo kala itu soal dugaan pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet. Belakangan ternyata hoax.

Berita terkait

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

1 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

4 jam lalu

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

DPR Segera Bahas Revisi UU Kementerian Negara di Tingkat Panja

12 jam lalu

DPR Segera Bahas Revisi UU Kementerian Negara di Tingkat Panja

Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan pembahasan revisi UU Kementerian Negara akan segera dibawa ke tingkat panitia kerja.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara di Tengah Isu Prabowo Mau Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg DPR: Kebetulan Saja

13 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara di Tengah Isu Prabowo Mau Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg DPR: Kebetulan Saja

Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas menyebut pembahasan revisi UU Kementerian Negara di tengah isu penambahan menteri kabinet Prabowo cuma kebetulan.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

13 jam lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

DPR Mulai Bahas Revisi UU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Diusulkan Sesuai Kebutuhan Presiden

14 jam lalu

DPR Mulai Bahas Revisi UU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Diusulkan Sesuai Kebutuhan Presiden

Dalam usulan revisi itu, disebutkan bahwa jumlah kementerian diatur dalam pasal 15 UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Temui MBZ, Ini Agenda Mereka

15 jam lalu

Prabowo dan Gibran Temui MBZ, Ini Agenda Mereka

Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertamu ke MBZ selaku Presiden UEA

Baca Selengkapnya

Gerindra Bantah Revisi UU Kementerian Negara untuk Akomodasi Prabowo Tambah Jumlah Menteri

15 jam lalu

Gerindra Bantah Revisi UU Kementerian Negara untuk Akomodasi Prabowo Tambah Jumlah Menteri

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membantah rencana revisi UU Kementerian Negara dilakukan untuk mengakomodasi presiden terpilih Prabowo Subianto menambah jumlah menteri. "Sebenarnya begini, kalau ada revisi UU Kementerian, bukan untuk mengakomodasi jumlah menteri dalam jumlah tertentu," kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Zayed Medal dari Presiden MBZ

17 jam lalu

Prabowo Terima Zayed Medal dari Presiden MBZ

Prabowo mengapresiasi penghargaan yang diberikan UAE. Ia berterima kasih dan merasa terhormat dengan anugerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dasco Klaim Prabowo Belum Bahas Susunan Kabinet, Fokus Kaji Program Makan Siang Gratis

17 jam lalu

Dasco Klaim Prabowo Belum Bahas Susunan Kabinet, Fokus Kaji Program Makan Siang Gratis

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan presiden terpilih sekaligus ketua umum partainya, Prabowo Subianto, belum membahas susunan kabinet pemerintahan. Menurut Dasco, Prabowo sedang fokus menyiapkan program unggulannya saat kampanye, yaitu makan siang dan susu gratis di sekolah.

Baca Selengkapnya