TEMPO.CO, Jakarta - Staf pribadi Ratna Sarumpaet, Saharudin, menceritakan reaksi terdakwa kasus hoax itu ketika tahu polisi telah membongkar berita bohong yang dibuatnya.
Baca: Sidang Ratna Sarumpaet, Sopir: Ibu Tak Setuju Jumpa Pers Prabowo
Saharudin adalah orang pertama yang memberi tahu Ratna tentang salinan laporan Polda Metro Jaya soal yang beredar di media sosial. Dalam laporan polisi tersebut terungkap bahwa wajah bengkak Ratna bukan disebabkan pemukulan, melainkan efek operasi sedot lemak.
Sahar menerangkan awalnya dia mendapatkan salinan laporan penyidik polisi tersebut dalam format digital melalui pesan WhatsApp pada Rabu pagi tanggal 3 Oktober 2018.
"Saya dapat laporan Polda Metro Jaya dalam bentuk PDF pada pagi hari tanggal 3 Oktober," ujarnya saat bersaksi di persidangan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2019.
Setelah melihat laporan tersebut, Sahar langsung berlari menuju kamar Ratna. Dia pun menggedor-gedor pintu kamar agar perempuan itu segera keluar.
"Kenape lu," kata Sahar menirukan Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet menghadiri sidang lanjutan dugaan penyebaran berita bohong atau hoax, di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Dalam perkara ini Ratna Sarampaet didakwa telah melanggar Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, tentang mengedarkan berita atau pemberitaan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sahar langsung memperlihatkan salinan laporan polisi tersebut. Kata dia, Ratna saat itu hanya diam, tak lama berselang Ratna pun menutup pintu kamarnya.
Setelah itu, Ratna keluar kamar dan mengumpulkan seluruh orang yang berada di rumah tersebut. Dalam kesempatan itu, Ratna mengaku telah berbohong terkait lebam di wajahnya bukan karena pemukulan tapi akibat sedot lemak di rumah sakit.
Sahar menambahkan, Ratna Sarumpaet juga menyampaikan permintaan maaf atas kebohongan tersebut. "Saya sedih dan kecewa, yang mulia," ujarnya.
Ratna meminta Sahat untuk menyiapkan jumpa pers terkait terbongkarnya kebohongan tersebut.
Jumpa pers tersebut digelar di kediaman Ratna di Bukit Duri, Jakarta. Di depan media Ratna membeberkan bahwa dia memang berbohong terkait lebam di wajahnya.
Ratna mengakui telah mengarang cerita bohong untuk mencari alasan kepada keluarganya terkait lebam di wajahnya, dengan menceritakan lebam tersebut akibat dipukul oleh beberapa orang.
Padahal kata Ratna, lebam di wajahnya disebabkan oleh operasi sedot lemak pipi bulan lalu. Dia tidak menyangka jika cerita bohong tersebut terus berkembang saat anak-anaknya ingin lebih mengetahui peristiwa pemukulan yang menimpanya. Menurut dia cerita lain muncul untuk menutupi kebohongan tersebut.
Baca: Sopir Bongkar Kebiasaan Ratna Sarumpaet Konsumsi Antidepresan
Ratna Sarumpaet tidak mengira jika cerita bohong tersebut meluas hingga keluar dari lingkup keluarganya. Bahkan cerita penganiayaan fiktif itu tersebar hingga ke sejumlah rekannya di koalisi Prabowo Subianto.