TEMPO.CO, Jakarta -Staf pribadi Ratna Sarumpaet, Saharudin menilai ada keganjilan pada diri Ratna Sarumpaet usai pulang dengan wajah lebam-lebam pada September tahun lalu.
Saharudin yang hari ini, Selasa 2 April 2019 menjadi saksi dalam lanjutan persidangan Ratna Sarumpaet mengatakan bosnya tersebut berubah sering marah-marah waktu itu.
Baca : Cerita Saksi Soal Reaksi Ratna Sarumpaet Ketika Hoax Terbongkar
"Sejak pulang tanggal 24 September, kakak (Ratna Sarumpaet) sering marah," ujar Saharudin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2019.
Hal tersebut disampaikan Saharudin saat ditanya oleh penasehat hukum Ratna Sarampaet soal kondisi Ratna Sarumpaet. Awalnya penasehat hukum menanyakan keterangan Sahar yang melihat keganjilan pada mata Ratna., saat itu Ratna sedang bersama dengan Hanum Rais, putri Amien Rais.
Sahar mengatakan dalam kesempatan tersebut Hanum bertanya tentang insiden pemukulan yang menyebabkan wajah Ratna Sarumpaet lebam. Kata Sahar, saat itu Hanum menyebut Ratna dengan Cut Nyak Dien lantaran menjadi korban penganiayaan atas perjuangannya.
Menurut Sahar saat itu ada yang berbeda dengan Ratna. "Saat itu mata kakak seperti kosong, saya sudah lama kenal jadi saya tahu bagaimananya kakak,"ujarnya.
Simak pula :
Sidang Ratna Sarumpaet, Sopir: Ibu Tak Setuju Jumpa Pers Prabowo
Kata Sahar keganjilan-keganjian tersebut mulai terlihat sejak Ratna pulang dengan wajah lebam. "Ya sejak tanggal 24 kakak sering marah," ujar Sahar.
"Sering marah seperti apa, saksi juga pernah dimarahi," tanya penasehat hukum. "Iya, dimarahi," ujar dia soal perilaku Ratna Sarumpaet.