Naturalisasi Sungai Versi Anies Perlu Bebaskan Lahan Lebih Besar

Jumat, 12 April 2019 03:00 WIB

Pekerja dengan alat berat mengeruk endapan sampah bercampur lumpur di aliran Sungai Ciliwung, kawasan Pasar Baru, Jakarta, 18 Januari 2018. Pengerukan tersebut untuk menormalkan kedalaman sungai sehingga aliran air lancar. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bambang Hidayah mengatakan timnya harus mendesain sungai seperti bentuk semula jika harus melakukan naturalisasi sungai. Bentuk mula sungai adalah trapesium.

"Karena itu membutuhkan tanah yang lebih lebar," kata Bambang di Kantor Dinas SDA, Jakarta Pusat, Kamis, 11 April 2019.

Langkah ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 31 tahun 2019 tentang Pembangunan dan Revitalisasi Prasarana Sumber Daya Air Secara Terpadu dengan Konsep Naturalisasi. Gubernur Anies Baswedan menetapkan pergub itu pada 25 Maret 2019.

Baca: Konsep Naturalisasi Sungai Anies Disebut Tak Realistis di Jakarta

Dalam Pasal 1 poin ke-11 tertulis konsep naturalisasi sungai adalah cara mengelola prasarana sumber daya air melalui konsep pengembangan ruang terbuka hijau dengan tetap memperhatikan kapasitas tampungan, fungsi pengendalian banjir, serta konservasi.

Bambang menyebut, pembebasan lahan dan relokasi runah di bantaran tetap diperlukan dalam proyek naturalisasi. Dia memaparkan naturalisasi sungai memerlukan pembebasan tanah yang lebih lebar ketimbang normalisasi. Alasannya, dinding sungai yang menghubungkan dasar saluran dengan bantaran di darat dibuat miring membentuk trapesium. Ukurannya, yakni lebar dasar sungai minimal 35 meter, panjang atas sungai yang miring 50 meter, serta jalan inspeksi di kiri dan kanan bantaran masing-masing 7,5 meter. Rata-rata lebar tanah yang perlu dibebaskan 65 meter.

Sementara jika dinormalisasi, dinding sungai berbentuk tegak. Artinya, lebar dasar saluran dengan bantaran sama-sama 35 meter. Dari normalisasi sebelumnya, menurut Bambang, BBWSCC sudah membuat jalan inspeksi dengan ukuran yang sama, yaitu 7,5 meter.

Lihat: Menteri PUPR Masalahkan Naturalisasi Sungai, DPRD Bela Anies

Bambang mengatakan, tak perlu lagi dilakukan pembetonan (sheet pile) apabila telah tercipta lereng sungai akibat naturalisasi sungai. Akan tetapi, dengan bentuk dniding sungai yang tegak, BBWSCC harus memasang beton. Karena itulah, normalisasi mengharuskan pembetonan. "Memang miring ini bisa naturalisasi dan tidak pakai sheet pile (beton) kalau lerengnya miring. Tapi Kalau lahannya sempit, ya terpaksa tegak. Pembebasan bantaran itu kan susah," jelas dia.

LANI DIANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

22 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

5 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

6 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

7 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

8 hari lalu

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

9 hari lalu

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

11 hari lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya