Tips Kenali Perusahaan Jasa Sedot Tinja Buang Limbah Sembarangan

Reporter

Avit Hidayat

Senin, 15 April 2019 07:34 WIB

Ilustrasi sungai kotor/berlimbah. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta Raya atau PD PAL Jaya, Subekti, punya tips untuk mengenali perusahaan jasa sedot tinja yang diduga kuat membuang tinja sembatangan tanpa melalui proses di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Truk-truk penyedot tinja disinyalir membuang limbah ke sungai, laut, dan sejumlah tempat publik.

“Masyarakat dapat mengenali truk tinja dari harga yang ditawarkan,” katanya kepada Tempo, Ahad, 14 April 2019.

Baca: Perusahaan Sedot Tinja Buang Limbah Sembarangan

Berdasarkan kalkulasi PD PAL Jaya, dia meneruskan, setiap satu kali sedot tinja dibutuhkan biaya Rp 300 ribu untuk 2 kubik. Biaya itu untuk operasional sopir, bensin, dan pengolahan di IPLT Duri Kosambi atau Pulo Gebang. Maka jika ada yang menawarkan harga yang lebih murah, dimungkinkan tinja akan dibuang di sembarang tempat.

Menurut Subekti, jumlah truk tinja di Ibu Kota pun masih kurang dibanding dengan kebutuhan. Diperkirakan ada sekitar 2 juta septic tank yang harus disedot. Jika dihitung dalam kurun empat tahun maka setiap tahun harus ada 500 ribu septic tank yang disedot oleh truk-truk tinja.

Mayoritas perusahaan jasa penyedot tinja di Ibu Kota dicurigai melakukan praktik ilegal membuang limbah ke sungai, laut, dan sejumlah tempat publik. Asisten Manajer Riset dan Pengembangan PAL Jaya, Johan Sufandi, mengungkapkan bahwa dua per tiga dari jumlah truk tinja tidak menyetorkan limbahnya ke IPLT di Jakarta. Padahal, setiap truk rata-rata dua kali mendapat pesanan dari warga.

Seharusnya tinja yang telah disedot dari rumah warga dibuang ke IPLT Duri Kosambi atau Pulo Gebang. Kata Johan, kecil kemungkinan perusahaan sedot tinja mengolah limbah ke IPLT di luar Jakarta sebab jarak tempuh yang jauh dan mahalnya ongkos pengolahan limbah.

Menarik: 4.989 Rumah di Bogor Buang Tinja Langsung ke Sungai Ciliwung

"Hitung-hitungan saya, truk swasta yang masih eksis sekitar 300 unit, tapi buangannya rata-rata cuma 100 truk per hari," kata Johan kepada Tempo, Ahad, 14 Maret 2019. "Itu bukan dugaan lagi, tapi pasti dibuang ke tempat-tempat yang tidak semestinya."

Dugaan truk tinja buang limbah sembarangan juga muncul dari kapasitas IPLT Duri Kosambi dan Pulo Gebang yang tak pernah memenuhi target. Dua instalasi tersebut mampu mengolah 1.800 kubik tinja per hari, namun truk-truk hanya mengirim 1.000 kubik tinja per bulan.

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

4 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

4 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

15 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

20 hari lalu

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Tips Perjalanan Mudik Lebaran: Bagaimana Pola Istirahat yang Ideal?

20 hari lalu

Tips Perjalanan Mudik Lebaran: Bagaimana Pola Istirahat yang Ideal?

Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dr. Atmarita MPH memberi tips jalani perjalanan yang aman saat mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

21 hari lalu

5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

Polisi membagikan tips kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran agar rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong bisa tetap aman.

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

36 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

40 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Viral Mobil Tinja Buang Muatan dari Atas Jembatan ke Sungai Cisadane di Bogor, Ternyata Air Lumpur

41 hari lalu

Viral Mobil Tinja Buang Muatan dari Atas Jembatan ke Sungai Cisadane di Bogor, Ternyata Air Lumpur

Kontraktor Perumda Tirta Pakuan jelaskan kenapa angkut limbah pakai mobil tinja. Termasuk sudah izin aparat setempat untuk buang ke Sungai Cisadane.

Baca Selengkapnya