Reuni Akbar 212 digelar di Monas pada Ahad, 2 Desember 2018 untuk memperingati Aksi 212 yang dilakukan pada dua tahun sebelumnya. Massa dari sejumlah ormas menggelar reuni akbar 212 di Monas, yang diisi dengan acara salat tahajud, salat subuh berjamaah, serta zikir, salawat, dan mendengarkan ceramah Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Aktivis Eks 212 Kapitra Ampera meminta elite politik tak mencederai perjuangan para peserta Aksi Bela Islam 212 pada 2016 silam. Caranya dengan tidak menggelar perayaan kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 dengan mengatasnamakan Aksi 212.
"212 ini selalu dibawa. 212 itu tidak memilih Prabowo-Sandi. 212 itu menyatu dalam suatu kepentingan agama Aksi Bela Islam namanya," kata Kapitra saat dihubungi, Kamis, 18 April 2019.
Aksi Bela Islam digelar pada 14 Oktober 2016 yang berlanjut pada 4 November dan 2 Desember tahun yang sama. Kala itu para demonstran meminta penegak hukum segera menuntaskan kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka juga meminta penyidik agar menahan Ahok.
Kapitra memprotes rencana perayaan kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada malam ini, Jumat, 19 April 2019, yang membawa-bawa nama 212. Politikus PDI Perjuangan itu meminta aksi 212 jangan dibawa-bawa dalam urusan politik yang seolah-olah mendukung Prabowo.
Menurut dia, aksi 212 bukanlah sebuah lembaga melainkan gerakan untuk kepentingan membela agama yang sudah berlalu. Lagipula, Kapitra mengklaim, sekitar 5.000 peserta Aksi Bela Islam pada 2016 tersebut mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Buktinya, mereka (ulama Ijtima) tidak didengar lagi. Justru yang menang itu Jokowi-Ma'ruf," ujar bekas pengacara bos Front Pembela Islam, Rizieq Shihab.
Kapitra menilai perayaan yang digagas Alumni 212 tidak perlu digelar sebab mendahului ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta melawan takdir Tuhan.
Poster acara perayaan tersebut telah beredar di media sosial. Dalam poster tertera penyelenggara acara antara lain Persatuan Alumni 212, GNPF Ulama, FPI, dan tim relawan Prabowo - Sandi. Acara dijadwalkan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB di Monas didahului ibadah salat Isya berjamaah.