Jenguk Markus Ali di RS Polri, Komnas HAM: Paling Parah

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 18 Juni 2019 04:47 WIB

Tersangka kerusuhan 22 Mei yang ditangkap di Masjid Al Huda, Tanah Abang, Jakarta Pusat di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2019. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan telah menjenguk Markus Ali, pemuda yang diduga dalam video viral brimob brutal usai kerusuhan 22 Mei lalu. Taufan bersama anggotanya Mochammad Choirul Anam mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Senin, 17 Juni 2019.

Baca: Kini Terbaring di ICU, Ini Kisah Markus Sebelum Ditangkap Brimob

Keduanya datang untuk melihat langsung kondisi tiga orang yang masih dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati. Selain Markus Ali, dua lainnya adalah Akbar dan Abdul Halim. Ketiganya diduga menjadi korban kekerasan anggota Brimob saat dilakukan penyisiran terhadap para pelaku kerusuhan.

Markus Ali, 30 tahun, sekalipun telah sadar disebut yang terparah di antara ketiganya. "Markus belum bisa diajak bicara, kesehatannya belum memungkinkan untuk ditanya lebih mendalam," kata Taufan ketika dihubungi, Senin 17 Juni 2019.

Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.

Sedang kondisi dua lainnya disebutkan lebih baik. Abdul Halim asal Pangkalpinang, Bangka Belitung, bahkan sudah diizinkan pulang namun masih menunggu dijemput keluarganya.

Kondisi Akbar juga diyakini dalam beberapa hari ke depan sudah bisa dipulangkan ke keluarganya. Tersisa Markus Ali yang masih dirawat di ICU. Tak ada keterangan dari Kepala RS Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Musyafak saat diminta konfirmasinya atas keterangan Taufan saat ditemui di RS Polri.

Baca: Kerusuhan 22 Mei, Batuan Paving Pusat Belanja Sarinah Raib

Sekitar sepekan lalu, Falis Aga Triatama, kuasa hukum keluarga Markus dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), mengungkapkan kalau belum juga diberi akses untuk bertemu langsung bertatap muka dengan Markus. Pun dengan keluarga dan orang dekat.

<!--more-->

Saat itu peneliti dari Kontras, Rivanlee Anandar, juga mengatakan kalau kondisi Markus masih belum memungkinkan untuk diajak bicara karena kritis. Markus diduga korban dalam video viral berisi kekerasan sejumlah anggota Brimob usai kerusuhan 22 Mei lalu. Saat itu personel Brimob menyisir tersangka pelaku kerusuhan di kawasan Kampung Bali, Tanah Abang, tak jauh dari Gedung Bawaslu--lokasi demonstrasi dan kerusuhan.

Baca:
Tidak Tewas, Korban Pengeroyokan Brimob Kini di Tahanan Polda

Keterangan saksi yang ditemui Tempo menguatkan dugaan itu sekalipun polisi menyebut korban dalam video itu adalah Andri Bibir, 31 tahun. Seperti yang ditunjukkan polisi, kondisi Andri atau Andre yang kini berada dalam tahanan Polda Metro Jaya jauh berbeda dengan Markus saat ini.

"Saya sudah enggak sanggup lihat Markus di ICU, enggak sanggup nahan air mata," kata V, pacar Markus, pada Rabu 29 Mei 2019. Markus digambarkannya tak sadarkan diri dengan sejumlah selang dan kepala yang telah digunduli.

Markus Ali, 30 tahun. Sejumlah saksi dan kondisi Markus di RS Polri menguatkan dugaan pemuda berusia 30 tahun ini, bukan Andri Bibir seperti kata polisi, yang menjadi korban dalam video viral Brimob brutal pasca kerusuhan 22 Mei lalu. M. Yusuf Manurung/ISTIMEWA

Dalam keterangan yang diberikan 25 Mei, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan sangkaan kepada Andri Bibir menyiapkan sejumlah batu untuk para demonstran yang hendak membuat suasana kacau. Andri, atau Andre menurut saksi di lokasi penangkapan, juga disebutkan menyediakan jeriken berisi air untuk para demonstran menghindari serangan gas air mata aparat.

Baca: Keluarga Tersangka Perusuh Bersenjata Api Diusir dari Rumah Kontrakan

Perihal insiden pemukulan itu, Dedi menjelaskan, Andri Bibir berusaha kabur saat hendak ditangkap. Sedang Markus Ali disebut dalam kelompok Andri Bibir. Perannya disangka melempar batu dan molotov ke aparat. Polisi belum pernah memberi keteranan detil tentang kondisi tersangka bernama Markus tersebut.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

5 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

8 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

9 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

9 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

10 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

11 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

11 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya