Kasus Maulana Suryadi Tewas, Ibunya: Dia, Aldo Cuma Menonton Demo

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 4 Oktober 2019 11:29 WIB

Maspupah, 53 tahun, orang tua Maulana Suryadi, saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jalan Jatibaru 15, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu, 2 Oktober 2019. Maulana adalah korban tewas dari bentrokan yang terjadi usai demonstrasi pelajar STM di DPR RI pada 25 September 2019. Tempo/Adam Prireza.

TEMPO.CO, Jakarta -Maspupah, 53 tahun, menceritakan kronologi meninggalnya Maulana Suryadi, 23 tahun, putra sulungnya, saat demonstrasi pelajar yang berujung rusuh pada Rabu, 25 September 2019 lalu.

Cerita tersebut, kata Maspupah, didapat dari rekan Yadi, Aldo, yang berangkat bersama ke lokasi kericuhan di jalan layang Slipi, Jakarta Barat.

Menurut Maspupah, Aldo merupakan sahabat karib dari Yadi. “Mereka ke mana-mana memang selalu berdua,” kata Maspupah saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu, 2 Oktober 2019.

Maspupah mengatakan baru dapat berjumpa dengan Aldo pada Selasa malam, 1 Oktober 2019. Saat itu, Aldo baru dilepas oleh polisi setelah ditahan sejak 25 September.

“Saya datang ke rumahnya. Saya bilang, Do, ibu mau tau cerita sebenarnya seperti apa? Kenapa Yadi (panggilan Maulana) bisa meninggal?,” ucap Maspupah.

Kepada Maspupah, Aldo menceritakan kalau mereka tak sedang ikut merusuh, melainkan hanya menonton demonstrasi dari atas jembatan layang Slipi. Mereka berangkat dari rumah Aldo yang berada di daerah Kampung Baru, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggunakan sepeda motor.

Saat sedang menonton, tiba-tiba di belakang mereka telah ada banyak polisi. Lantaran tak bisa berbuat apa-apa, kata Maspupah, Yadi dan Aldo pasrah ditangkap.

Mereka lantas dimasukkan ke dalam mobil yang di dalamnya sudah banyak orang-orang yang ditangkap. “Kata Aldo, mereka desak-desakan di dalam mobil itu,” tutur Maspupah.

Aldo melihat Yadi pingsan lebih dulu. Tak lama kemudian, ia pun pingsan. Kata Maspupah, saat sadarkan diri, Aldo sudah berada di dalam tahanan. Ia tak melihat Yadi di sana. Saat dijenguk oleh ayahnya keesokan hari, Aldo baru mendapat kabar kalau Yadi telah meninggal

Kakak tiri Yadi, Bayu, mengatakan kalau adiknya dinyatakan meninggal pada Kamis dini hari, 26 September, sekitar pukul 05.59 WIB. Kelurga baru mendapat kabar sekitar pukul 20.00 dan jenazah Yadi tiba di rumah duka sekitar pukul 00.00. “Mungkin lama dikabarinya karena saat itu Yadi gak bawa identitas diri,” ucap Bayu.

Kondisi jenazah Maulana Suryadi, 23 tahun, yang terus mengeluarkan darah di bagian hidung dan telinganya, saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Jumat, 27 September 2019. Dok: Keluarga

Sebelumnya, kepada Tempo, Maspupah mengatakan masih tidak percaya anaknya tewas karena sesak nafas. Dasarnya, Maspupah mendapati wajah Yadi bengkak dan darah yang terus mengalir dari hidung dan kuping. Bahkan hal itu sampai saat hendak dimakamkan.

“Saya masih syok. Sempat pingsan berkali-kali," katanya sambil membenarkan putrinya diminta membuat surat pernyataan kalau Maulana Suryadi meninggal karena asma dan ditandatanganinya. "Tapi saya tidak ingat isinya seperti apa karena saat itu saya sangat panik dan kaget.”

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, mengatakan tak ada tindak aniaya yang diterima oleh Maulana Suryadi. Ia berkeras Maulana tewas karena sesak nafas.

Argo menyatakan pihak keluarga melihat sendiri kondisi jenazah Maulana Suryadi saat berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Ia mengatakan Maspupah, ibu Maulana, menolak jenazah Maulana diotopsi.

Selain itu, menurut Argo, ada pernyataan di atas kertas bermaterai yang ditandatangani Maspupah soal penyebab kematian Maulana Suryadi. “Karena memang anaknya (Maulana) mempunyai riwayat sesak napas. Ada pernyataan di atas materai 6000,” ujar Argo melalui pesan pendek, Kamis 3 Oktober 2019.

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

5 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

12 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

15 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

15 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

15 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

15 hari lalu

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

18 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

Massa demo sengketa pilpres di kawasan patung kuda ricuh saling lempar batu. Tapi ada yang lanjut joget.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

18 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya