Tangerang Selatan Gelar Rapid Test Buat 4.099 Warga, Ini Hasilnya

Minggu, 3 Mei 2020 07:03 WIB

Sejumlah pekerja mengikuti rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Aula Serba Guna Kementerian Tenaga Kerja, Jakarta, Jumat, 1 Mei 2020. Rapid test ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah saat pandemi virus corona. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Dinas Kesehatan bersama Gugus Tugas COVID-19 Kota Tangerang Selatan telah menggelar rapid test terhadap 4.099 warga di Kota Tangerang Selatan.

"Berdasarkan hasil rapid test (tes cepat) virus Corona, pertanggal 1 Mei 2020, terdapat 122 hasil reaktif, atau orang yang dinyatakan positif, 3.953 hasil negatif, dan 24 alat yang invalid. Sementara, dari 5.611 alat yang tersedia, masih ada 1.512 alat yang tersisa," kata juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Tangsel Tulus Muladiyono, Sabtu 2 Mei 2020.

Menurut Tulus, rapid test yang dilakukan di rumah sakit ini sebanyak 1.373 dengan persentase kehadiran sebesar 33,7 persen. Hasilnya, pasien negatif sebanyak 1.332 orang dan reaktif (dinyatakan positif) sebanyak 41 orang (33,6 persen). Untuk yang di puskesmas sebanyak 2.045 dengan persentase 50,2 persen. Hasilnya, negatif sebanyak 1.976 dan reaktif sebanyak 41.

Rapid test, kata Tulus, juga dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Dinas Kesehatan. Di Labkesda dilakukan sebanyak 333 dengan persentase sebesar 8,2 persen dengan hasil negatif 333 dan reaktif 0 persen.

"Untuk di Dinkes sebanyak 324 dengan persentase sebanyak 8,0 persen. Dengan hasil negatif sebanyak 312 dan reaktif sebanyak 12," ujarnya.

Advertising
Advertising

Total dari semua yang telah dijalani, lanjut Tulus sebanyak 4.075 dengan persentase 100 persen, hasil negatif sebanyak 3.953 dan reaktif sebanyak 122.

"Rapid test pun juga dilaksanakan oleh Provinsi Banten. Dalam pelaksanaannya itu, Pemprov Banten menggelar rapid test di sejumlah titik seperti di Pondok Aren, Jombang, Lengkong Gudang Timur, Pasar Serpong, Pasar Modern BSD, Pasar Modern Bintaro dan Pasar Ciputat," ungkapnya.

Tulus Menambahkan, hasil rapid test yang telah dijalani ini bukanlah hasil akhir. Dengan kata lain, rapid test bukanlah penentu utama seseorang dinyatakan terinfeksi virus corona. Bagi yang dinyatakan reaktif atau positif berdasarkan rapid test, masih harus melanjutkan tes dengan metode swab menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita terkait

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

13 jam lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

16 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

17 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

1 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

3 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

3 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

6 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya